Fenomena Sangat Langka, Perempuan Ini Hamil Lagi Saat Tengah Mengandung Bayi Kembar

- 29 Desember 2020, 14:15 WIB
Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay/Pexels/

GALAMEDIA - Seorang TikToker membuat heboh dengan mengumumkan kehamilan anak ketiga saat dirinya tengah mengandung sepasang bayi kembar. Wait, what?

Ya, pemilik akun theblondebunny1 itu mengalami fenomena ekstrem yang sangat langka dan dikenal dengan sebutan superfetasi.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (29 Desember 2020) sederhananya, superfetasi terjadi ketika  sel telur yang berhasil dibuahi sperma mampu bertahan dalam rahim yang “sudah  dihuni” embrio hasil pembuahan sebelumnya.

Baca Juga: Diungkap Pakar, Bersandi Toledo Rusia Kembangkan Senjata Biologis Dahsyat dari Virus Mematikan

Melalui akun TikTok miliknya, calon ibu asal Negeri Paman Sam itu mendokumentasikan masa kehamilan dirinya sekaligus menjawab pertanyaan seputar kehamilan gandanya yang luar biasa.

“Jadi dua bayi pertama usianya sepuluh dan sebelas hari lebih tua dari bayi ketiga kami. Kami diberitahu ini adalah kehamilan kedua,” jelasnya dalam salah satu klipnya yang viral dan telah dilihat lebih dari lima juta kali.

Superfetasi terjadi ketika sel telur lain dibuahi sperma dan ditanamkan di dalam rahim beberapa hari atau bahkan beberapa minggu setelah sel telur pertama, sehingga menghasilkan kehamilan kedua. Tapi dalam kasus ini, superfetasi berlangsung alami.

Baca Juga: DJP Tunjuk Enam Perusahaan dan Cabut Satu Badang Usaha Pemungut PPN

"Untuk memastikan ini superfetasi, bukan hanya absorpsi kembar atau bayi yang kekurangan gizi, para dokter melakukan pemeriksaan ultrasound setiap dua minggu," ujarnya.

“Setiap minggu menjadi sangat bersejarah bagi kami, calon bayi kami tumbuh dengan sehat. Bayi ketiga ini hanya sepuluh hingga sebelas hari lebih muda dari kakak kembarnya.”

Dia menjelaskan di video lainnya bahwa dia hamil secara alami. Dan bersama tunangannya, mereka tidak melakukan program khusus.

Dikatakan, dalam beberapa kasus superfetasi dapat terjadi beberapa bulan setelah kehamilan pertama.

Baca Juga: Asik, Pencairan Bansos Tahun 2021 Akan Langsung Diantar ke Rumah Penerima

"Dalam kasusku,  kebetulan aku mengalami hiperovulasi dan ovulasi dua kali dalam sebulan. Jadi begitulah ceritanya bagaimana aku bisa hamil lagi setelah hamil anak kembar," katanya.

“Normalnya, hormon [kehamilan] seharusnya menghentikan ovulasi tapi tidak demikian denganku.”

Calon ibu yang saat ini menjalani kehamilan minggu ke-17 itu diperkirakan akan melahirkan pada pertengahan musim semi. Rencananya ketiga buah hatinya akan menyapa dunia di  minggu ke-28 minggu tapi dia berharap bisa ketiganya bisa tumbuh dalam rahim hingga 32 minggu atau lebih.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona Berpengaruh pada Semakin Cepatnya Virus Menyebar di Masyarakat, Waspadalah

Meski secara teknis memiliki tanggal perkiraan lahir  berbeda, usia ketiga bayi relatif berdekatan sehingga kemungkinan mereka akan lahir melalui operasi caesar di tanggal yang sama.

“Meskipun ini dua kehamilan terpisah, anak-anakku tetap akan disebut kembar tiga karena pastinya semua lahir di hari yang sama,” katanya.

“Kami sudah sangat mencintai mereka dan suatu hari nanti kami akan menceritakan kisah kehamilan ini pada mereka,” tambahnya.

Selain itu calon ibu yang belum mengetahui jenis kelamin bayi kembar tiganya itu mengaku tak berniat hamil lagi setelah si kembar istimewa ini lahir.

Baca Juga: KPK Panggil Dua Saksi Kasus Bantuan Sosial Covid-19 yang Menjerat Jualiari

"Kami sudah mendapat jackpot. Ini kehamilan pertama dan kami langsung  punya tiga anak. Jadi, sepertinya  ini akan menjadi kehamilanku yang terakhir,” ujarnya.

Apa itu Superfetasi?

Superfetasi adalah situasi yang sangat jarang terjadi di mana wanita hamil dinyatakan hamil untuk kedua kalinya dengan janin lain (yang lebih muda).

Superfetasi ditandai dengan pembuahan dan implantasi oosit kedua di dalam rahim yang sudah mengandung hasil konsepsi sebelumnya.

Baca Juga: UI Pasang Lima Alat Peringatan Gempa Bumi EWAS di Derah Ciwaru Kabupaten Sukabumi

Superfetasi berbeda dari proses kembaran atau kehamilan ganda yang  melibatkan pembuahan janin tambahan selama kehamilan mapan.

Dalam superfetasi, kedua janin memiliki usia kehamilan dan tanggal lahir yang berbeda.

Superfetasi dapat terjadi pada beberapa hewan tapi sangat jarang terjadi pada manusia sehingga hanya ada kurang dari 10 kasus yang sejauh ini tercatat dalam literatur medis.

Source: MedicineNet***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x