Musda DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Ditunda, Ini Kata Simpatisan 

- 7 Januari 2021, 11:38 WIB
Mantan Ketua V DPD KNPI Kabupaten Bandung yang juga simpatisan Partai Golkar Indra Gunawan, S.Pd (Kang Batosai)
Mantan Ketua V DPD KNPI Kabupaten Bandung yang juga simpatisan Partai Golkar Indra Gunawan, S.Pd (Kang Batosai) /Istimewa

GALAMEDIA - Mantan Ketua V DPD KNPI Kabupaten Bandung yang juga simpatisan Partai Golkar Indra Gunawan, S.Pd (Kang Batosai) mengungkapkan pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung hingga Kamis 7 Januari 2021 ini belum kunjung dilaksanakan. 

"Pelaksanaan Musda Partai Golkar Kabupaten Bandung yang terus mengalami penguluran waktu itu diperkirakan untuk mencari pigur Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung yang dipandang kompeten untuk menakhodai partai berlambang pohon beringin tersebut. Selain itu mungkin saja untuk menjaga elektabilitas sebuah partai besar," kata Indra Gunawan, S.Pd., kepada galamedia, Kamis. 

Ia menyebut Musda DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung rencananya akan dilaksanakan 5 Januari 2021. Namun mengalami pembatalan.

Baca Juga: Tiga Gempa Berkuatan Lebih 5 SR Guncang Indonesia, Soal Laporan Kerusakan Ini Penjelasan BMKG

"Konon katanya karena beberapa pertimbangan," ucapnya. 

Ia mengatakan, sebagai aktifis muda dan bagian dari simpatisan Partai Golkar, memahami akan hal tersebut.

"Namun sedikit menyayangkan juga karena dengan adanya penundaan Musda yang berkali-kali akan memberikan kesan bahwa marwah Partai Golkar sedikit meredup. Namun disisi lain penundaan Musda  tersebut setidaknya dapat memberikan peluang untuk koordinasi politik khususnya di internal elite Partai Golkar Kabupaten Bandung," ujarnya. 

Baca Juga: Tangkal Hoax, Bupati Nyatakan Siap Mendapat Vaksin Pertama

"Sudah saatnya Partai Golkar melakukan revolusi kepemimpinan sebagai penyegaran dan memberikan kesempatan kepada para kadernya untuk naik kelas ke level yang lebih tinggi, sehingga Partai Golkar kedepan lebih maju dan lebih solid serta kondusif," jelasnya. 

Disinggung terkait mengenai bursa calon Ketua DPD Partai Golkar, Indra berpandangan dan berharap Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung terpilih, kedepannya harus memiliki keinginan untuk menjaga marwah tujuan dari kaderisasi Partai Golkar  dengan memberikan hak yang sama sebagai kader partai yang potensial.

"Harapan lainnya dapat memajukan dan tetap menjaga ghiroh pengurus Partai Golkar melalui pembinaan serta memberikan pendampingan pendidikan politik terhadap kader partai, dan yang paling lebih utama adalah memperhatikan peran dan fungsi kepengurusan hingga ketingkat pengurus desa bahkan kalau bisa hingga ke tingkat RT/RW," ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Resmi Memutuskan Keluar dari Keanggotaan PBB Gara-gara Malaysia pada 7 Januari 1965

Hal itu, katanya, setidaknya pernah dilakukan oleh pendahulu Partai Golkar di era kejayaanya dulu, dan jangan sampai ada lagi kader partai yang potensial kabur ke partai lain dan hasil binaan partai akhirnya dinikmati oleh orang lain.

"Marwah Golkar harus tetap dijaga, melalui afektabilitas serta elektabilitas ketua DPD terpilih nanti. Kalau saya kan hanya sekedar mengamati selaku simpatisan partai saja sebagai bentuk kepedulian terhadap Partai Golkar Kabupaten Bandung," jelasnya.

Lebih lanjut Indra menjelaskan, sebagai langkah dan sikap awal dalam rencana Musda dan penentuan calon Ketua DPD Partai Golkar periode 2021-2025 harusnya sudah diputuskan.

Baca Juga: Indonesia Resmi Memutuskan Keluar dari Keanggotaan PBB Gara-gara Malaysia pada 7 Januari 1965

"Banyak pilihan di Partai Golkar saat ini ada H. Anang Susanto, H. Lili Asju, H. Deding Ishak yang sudah malang melintang di Golkar dan  bahkan merasakan atmosfer pertarungan politik nasional. Bahkan di lokalan pun ada nama Hj. Emma, H. Sugih dan nama-nama lainnya yang bisa dijadikan opsi untuk bisa memberikan motivasi dalam menjaga kebesaran Partai Golkar di Kabupaten Bandung. Sebab, saya pribadi percaya mereka sudah memiliki aksesbilitas dan elektabilitas yang cukup, intinya untuk menjadi ketua itu harus memiliki PDLT (Pengabdian, Dedikasi, Loyalitas dan Tanggung Jawab) yang tinggi terhadap partai," tuturnya. 

"Intinya yang mampu memperhatikan pengurus partai hingga ketingkat pengurus desa bahkan ketingkat RT/RW, dan jangan sampai terulang lagi ada kader partai yang potensial terpaksa harus hengkang dari partai dan akhirnya diadopsi oleh partai lain dan hasil pembinaan partai akhirnya dinikmati oleh partai lain," pungkasnya. **

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah