Sah! Joe Biden Menangkan Pilpres Amerika Serikat, Trump Langsung Rilis Pernyataan Mengejutkan

- 7 Januari 2021, 23:45 WIB
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden. //Instagram.com/@joebiden

GALAMEDIA - Kongres Amerika Serikat (AS) mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pemilu presiden.

Pengesahan dikeluarkan hanya beberapa jam usai ratusan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Amerika Serikat dalam serangan mengerikan terhadap demokrasi AS.

Segera setelah pengesahan itu, Gedung Putih pun langsung merilis pernyataan mengejutkan dari Trump. Dalam pernyataannya, Trump menjanjikan "transisi yang tertib" pada 20 Januari saat Biden akan dilantik sebagai presiden.

Baca Juga: Diresmikan Jokowi dan Disaksikan Gus Yaqut, Masjid Istiqlal Makin Cantik Usai Direnovasi

Kongres telah melanjutkan tugas dalam mengesahkan kemenangan suara elektoral yang diperoleh Biden pada Rabu usai pemandangan yang kisruh terjadi di Gedung Capitol, dengan perdebatan yang terulur lama hingga Kamis dini hari waktu setempat.

Usai perdebatan, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat menolak dua keberatan terhadap penghitungan suara dan mengesahkan suara elektoral final dengan perolehan 306 suara untuk Biden dan 232 suara untuk Trump.

Wakil Presiden Mike pence, dalam mengumumkan total akhir suara yang mendukung kemenangan Biden, mengatakan bahwa pengesahan itu "akan dianggap sebagai pernyataan yang memadai dari orang-orang yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat."

Baca Juga: Habib Rizieq Mengeluh Sesak Napas, PMJ Tak Berikan Perawatan Medis? AKBP Rahmat: Dia Tidak Mau

Wapres terpilih Kamala Harris akan dilantik bersama Biden pada 20 Januari.

Hasil pengesahan tak pernah diragukan, namun terinterupsi oleh para perusuh, yang disemangati oleh Trump, yang memaksa menerabas barikade keamanan lokal, merusak jendela dan memanjat tembok untuk berusaha masuk ke Gedung Capitol.

Pihak kepolisian menyebut empat orang meninggal dunia dalam kekisruhan itu. Satu dari tembakan dan tiga akibat keadaan darurat medis dan 52 orang telah ditangkap.

Dikutip dari Antara, sebelumnya, sejumlah perusuh mengepung ruang majelis DPR saat para anggota parlemen berada di dalam, menggedor-gedor pintu dan memaksa penundaan debat terkait pengesahan itu.

Para petugas keamanan menumpuk perabotan untuk menahan pintu ruang majelis dan mengeluarkan senjata api sebelum membantu para anggota parlemen dan sejumlah pihak lain melarikan diri.

Baca Juga: Megawati: Presiden Jokowi Cuma Meminta Kita Berdisiplin, Kok Sulit Sekali, Tolong Dong!

Serangan terhadap Capitol merupakan puncak dari retorika yang memecah belah dan meningkat selama berbulan-bulan seputar pemilu pada 3 November.

Donald Trump sebagai presiden yang berasal dari partai Republik berulang kali membuat klaim palsu bahwa pemungutan suara itu dicurangi dan mendesak para pendukungnya untuk membantu membalikkan kekalahannya.

Trump bersikeras membuat klaim palsu bahwa dia telah memenangkan pemilu, bahkan ketika dia mengatakan transisi akan teratur.

"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Gedung Putih Dan Scavino.

Baca Juga: AHY Mendadak Bicara Kedewasaan Politik, Sebut Kekerasan Hanya Akan Merusak Demokrasi, Kenapa Ya?

Kekacauan pada hari Rabu terjadi setelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak untuk berkomitmen atas transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih.

Ia mengatakan kepada mereka untuk berbaris di Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka terhadap proses pemungutan suara.

Dia mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan perwakilan terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka "untuk melawan."***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x