Hingga 2045, Indonesia Diprediksi Tak Bisa Lepas dari Status Negara Berpendapatan Menengah ke Bawah

- 10 Februari 2021, 08:05 WIB
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/ /pixabay/geralt

GALAMEDIA - Indonesia kembali masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah bawah atau lower middle income country.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi 2020 mengalami kontraksi 2,07 persen imbas pandemi Covid-19.

"Dengan keadaan yang kita alami di masa pandemi (pertumbuhan ekonomi) ini terkoreksi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Baca Juga: Dunia Hiburan Indonesia Berduka, Armand Maulana: Selamat Jalan Sahabatku, Kamu Akan Dikenang Terus

Ia menyampaikan hal itu dalam konferensi pers virtual perkembangan ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2021.

Menteri PPN menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) per kapita dan Pendapatan Nasional Bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia mengalami penurunan pada 2020.

Dalam paparannya, seperti dilansir Antara, PDB per kapita mencapai Indonesia pada 2020 menurun menjadi 3.911,7 dolar AS dari 2019 mencapai 4.174,9 dolar AS.

Baca Juga: Cak Nun Memohon kepada Presiden Jokowi Untuk Menelusuri Soal Harta Bung Karno, Benar atau Fatamorgana?

Sedangkan GNI per kapita pada 2020 mencapai 3.806 dolar AS atau turun dari 2019 mencapai 4.047 dolar AS.

Padahal, ujarnya, pada akhir 2019, Indonesia berhasil masuk negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income country dengan pendapatan di atas 4.046 dolar AS.

"Apabila tingkat pertumbuhan 2021 bisa mencapai 4,5-5,5 persen dan tahun depan 5 persen maka kita akan kembali di atas 4.000 dolar hingga masuk lagi upper middle income country," ungkapnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun, kata Suharso, Indonesia diperkirakan kembali menjadi upper middle income pada 2022.

Baca Juga: Orangtua Dino Patti Djalal Jadi Korban Mafia Tanah, Sertifikat Tiba-tiba Beralih Nama di BPN

Meski begitu, dengan pertumbuhan ekonomi tergerus dan hanya sampai 5 persen, maka tidak cukup untuk melepaskan diri dari kategori jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap sebelum 2045.

"Itu jauh sekali bahkan 2045 kita belum bisa mencapai di atas 12 ribu dolar," tuturnya.

Di sisi lain, Menteri PPN mengatakan kontraksi ekonomi RI pada 2020 masih lebih minimal dibandingkan negara lain.

Baca Juga: Lagi Isolasi Mandiri, WN Jepang Positif Covid-19 Ditemukan Tak Bernyawa di Apartemen

Di antaranya Amerika Serikat yang minus 3,5 persen, Filipina minus 9,5 persen dan Meksiko minus 8,3 persen.

Namun, Vietnam pada 2020 tumbuh positif 2,9 persen, China 2,3 persen dan Taiwan mencapai 3 persen.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah