KNKT Bongkar Fakta Baru Dugaan Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Begini Penjelasannya

- 10 Februari 2021, 20:05 WIB
Presiden Jokowi meninjau puing pesawat Sriwijaya Air di Tanjungpriok, Rabu 20 Januari 2021 sekaligus menghadiri penyerahan santunan kepada ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182.
Presiden Jokowi meninjau puing pesawat Sriwijaya Air di Tanjungpriok, Rabu 20 Januari 2021 sekaligus menghadiri penyerahan santunan kepada ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182. /Setkab/

"Mengapa anomali ini muncul, kita mesti lihat ada 13 komponen yang terkait dengan gerakan autothrottle ini," tuturnya.

"Masalahnya ada di mana, saat ini kami belum menentukan. Beberapa komponen yang sudah kita kirim, tapi belum bisa menjawab masalahnya apa," sambung Nurcahyo.

Berdasarkan kronologi, kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terjadi pada pukul 14.39.47.

Saat itu pesawat melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat. Posisi pesawat mulai berbelok ke kiri.

Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan Jatuh pada 13 April, Idul Fitri 13 Mei 2021

Pengatur lalu lintas udara (ATC) Airnav Indonesia memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39.59

"Itu ada komunikasi terakhr dengan SJ 182," jelas Nurcahyo.

Pada pukul 14.40 WIB, kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) merekam ketinggian tertinggi, yaitu 10.900 kaki.

"Selanjutnya pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau 'disengage' ketika arah pesawat di 016 derajat, sikap pesawat pada posisi naik atau 'pitch up' dan pesawat miring ke kiri atau 'roll'. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x