Mengaku Pengguna, Profesor Kondang Berikan Tips Cara Menggunakan Heroin

- 22 Februari 2021, 22:19 WIB
Ilustrasi narkoba.*
Ilustrasi narkoba.* //Pixabay

GALAMEDIA - Seorang profesor psikologi dan ilmu saraf Universitas Columbia viral setelah mengaku fit berkat heroin yang digunakan dalam takaran tepat.

Profesor Carl Hart (54) yang mempelajari efek obat psikoaktif rekreasional pada manusia merupakan ketua departemen psikologi universitas bergengsi UC.

Hart yang tengah cuti panjang sampai Juli, merinci penggunaan narkoba yang diklaimnya untuk kebugaran dalam bukunya, Drug Use for Grown-up: Chasing Liberty in the Land of Fear.

Baca Juga: Banjir di Jakarta Sudah 100 Persen Surut, Anies: Alhamdulilah, Atas Izin Allah

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (21 Februari 2021) dalam bukunya, Hart mengaku memiliki keterikatan khusus pada heroin secara skolastik untuk penggunaan pribadi.

“Tidak ada banyak hal dalam hidup yang saya nikmati lebih dari menghirup heroin di tepi perapian di penghujung hari,” tulisnya.

Dia mengatakan penggunaan heroin bisa disamakan dengan konsumsi alkohol yang dalamtakaran rasional membantu me-refresh seseorang.

Baca Juga: Immobile Senang Bersaing dengan Ronaldo dan Lewandowski

“Seperti liburan, seks, dan seni, heroin adalah salah satu media yang saya gunakan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.”

Awalnya Hart menghirup heroin dalam jumlah kecil selama 10 hari berturut-turut dan ternyata menikmatinya. Bahkan  ketika tubuhnya “meminta jatah” 12 hingga 16 jam setelah dosis terakhir.

Hart berharap keterbukaan tentang penggunaan narkoba akan mengarah pada dekriminalisasi obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Dibangun Terowong Penghubung Masjid Istiqlal-Gereja Katedral, Wapres Ma'ruf Amin: Jadi Contoh Masjid Lainnya

Hart berpendapat bila digunakan secara bertanggung jawab, narkoba dapat memperkaya dan meningkatkan kehidupan. Ia kini berharap pemerintahan

Joe Biden akan mendekriminalisasi kepemilikan obat secara federal dan lebih jauh mengatur  perizinan penggunaannya.

Hart juga berargumen arahan penggunaan narkoba akan menyelamatkan banyak pihak ketimbang menjadikannya tindajan terlarang.

Baca Juga: Pasukan Brimob Kepung Meikarta, Rentetan Tembakan Menggelegar, Ada Apa Ya?

"Anda bisa memperingatkan pengguna opioid untuk tidak mengonsumsi  alkohol atau obat penenang lainnya karena meningkatkan kemungkinan depresi, gangguan pernapasan hingga kematian," paparnya.

Awal pekan ini, Biden berjanji akan mengakhiri hukuman penjara akibat pelanggaran narkoba.

“Tidak ada yang harus masuk penjara karena pelanggaran narkoba. Tidak ada yang harus masuk penjara karena penggunaan obat-obatan. Mereka harus ditangani di pusat  rehabilitasi narkoba,” tegas Biden.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta: Alhamdulilah, PPKM Mikro Sudah Kita Perpanjang Sampai dengan Tanggal 8 Maret

Hart juga menyoroti stigma narkoba yang dikaitkan dengan kelompok tertentu seperti pelaku kejahatan dan faktor ras.

Hart mengatakan dirinya pertama kali mencoba heroin tujuh tahun lalu ketika sudah menjadi profesor tetap di akhir 40-an.

Saat itu ia merasakan efek seperti obat penenang ringan yang membuatnya bebas dari stres.

Hart yang sudah menikah dan memiliki tiga anak kepada Insider mengatakan bahwa keluarga mendukung penggunaan heroin rekreasionalnya.

Baca Juga: Duka Mendalam Erdogan, Usung Keranda Presiden Turki Lepas Ahli Hadis Terkemuka di Tengah Cengkeraman Covid

“Hal terpenting yang kami tekankan sebagai orangtua adalah mendorong anak untuk hidup sesuai visi sebagai warga global yang bermoral dan penuh kasih, '' katanya.

Sebagian besar kematian akibat overdosis di Amerika Serikat dipicu fentanil yang diproduksi secara ilegal dan obat-obatan terlarang lainnya seperti antihistamin.

Hart percaya banyak kematian akibat overdosis dapat diatasi dengan kandungan yang lebih clean dan edukasi mengenai penggunaannya, lapor Insider.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x