"Insyaallah, sepanjang hayat masih dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan akan menjadi benteng dan bhayangkara partai ini. Menghadapi siapapun menghadapi siapapun yang akan mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita. Ini sumpah saya, sumpah dan kesetiaan saya dihadapan Tuhan yang maha kuasa," tegas SBY.
Cuplikan video itu kemudian dibagikan ulang oleh salah satu kader Partai Demokrat Imelda Sari melalui akun Twitternya @isari68 pada Rabu, 24 Februari 2021.
Menanggapi unggahan itu, salah satu mantan kader Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika atau biasa disapa GPS merasa terpanggil untuk memberi tanggapan.
GPS sendiri pernah menjadi anggota DPR-RI pada 2009-2014 dari fraksi Partai Demokrat, namun kini sudah berkiprah di Partai Hanura.
Dalam cuitannya, GPS menyoroti dan mengungkit soal janji SBY yang hendak menggabungkan semuanya usai menjadi Ketua Umum pada KLB di Bali.
Saya tidak komentar soal SUMPAH Beliau...Hanya teringat sebuah kisah jelang KLB di Bali bertemu di Istana berdua, JANJI gabungkan semuanya jika terpilih jadi ketum. Setelah terpilih aklamasi ehh malah semua orang AU disapu bersih di kepengurusan. Janji dan Sumpah itu beda tipis. https://t.co/KFJOtBjUOR— #GPS_GloryPrideSuccess (@G_paseksuardika) February 24, 2021
"Saya tidak berkomentar soal SUMPAH beliau.. hanya teringat sebuah kisah jelang KLB di Bali bertemu di istana berdua, JANJI gabungkan semuanya jika terpilih jadi Ketum," kata Dia.
"Setelah terpilih aklamasi ehh malah semua orang AU (Anas Urbaningrum) disapu bersih dikepengurusan, janji dan sumpah itu beda tipis," lanjutnya.
Baca Juga: Buntut Penembakan Anggota TNI dan Pegawai Kafe, Polisi Dilarang Masuk Tempat Hiburan dan Minum Miras