Retakan Raksasa di Antartika Lahirkan Gunung Es Seukuran Manhattan, Dunia Terancam?

- 27 Februari 2021, 19:26 WIB
Tim di Halley Research Station di Brunt Ice Shelf mengambil foto udara dari retakan North Rick pada Januari 2021. /Halley team/British Antarctic Survey
Tim di Halley Research Station di Brunt Ice Shelf mengambil foto udara dari retakan North Rick pada Januari 2021. /Halley team/British Antarctic Survey /

Pembelahan es ini terjadi karena proses alami, dan tidak ada bukti bahwa perubahan iklim berperan.

The Brunt Ice Shelf, lempengan es setebal 492 kaki (150 meter), mengalir ke barat dengan kecepatan 1,2 mil (2 km) per tahun dan secara rutin melahirkan gunung es.

Namun, gunung es ini kebetulan sangat besar, dengan perkiraan luasnya sekitar 490 mil persegi (1.270 km persegi).

"Meskipun pecahnya sebagian besar rak es Antartika adalah bagian yang sepenuhnya normal dari cara kerjanya, peristiwa melahirkan besar seperti yang terdeteksi di Brunt Ice Shelf pada hari Jumat tetap cukup langka dan menarik," kata Adrian Luckman, seorang profesor di Swansea University di Wales yang melacak rak melalui gambar satelit dalam beberapa minggu terakhir.

Rak Es Brunt adalah rumah bagi stasiun penelitian BAS Halley VI, tempat para ilmuwan mengamati cuaca atmosfer dan ruang angkasa, tetapi stasiun tersebut kemungkinan tidak akan terpengaruh oleh pemisahan ini.

Baca Juga: Dede Yusuf: Belajar Tatap Muka di Sekolah Harus Terapkan Prokes Covid-19 yang Ketat

Pada tahun 2016, BAS relokasi stasiun 20 mil (32 km) ke pedalaman untuk menghindari dua retakan besar lainnya di lapisan es yang dikenal sebagai 'Chasm 1' dan 'Halloween Crack', yang keduanya belum melebar lebih jauh di 18 bulan terakhir.

Stasiun penelitian sekarang ditutup karena musim dingin, dan tim yang terdiri dari 12 orang meninggalkan Antartika pada awal Februari.

Karena proses melahirkan gunung es yang tidak dapat diprediksi, dan sulitnya evakuasi selama musim dingin yang gelap dan dingin, tim peneliti telah bekerja di stasiun tersebut hanya selama musim panas Antartika selama empat tahun terakhir.

Baca Juga: Resep Membuat Pajeon, Pancake Daun Bawang ala Korea yang Cocok Dinikmati Saat Hujan

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x