Upaya Satgas Mengevaluasi Mutasi Virus Covid-19 B117 di Indonesia

- 3 Maret 2021, 17:12 WIB
Prof. Wiku Adisasmito.
Prof. Wiku Adisasmito. /Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia

GALAMEDIA – Ditemukannya virus baru Covid-19 bernama B117 membuat geger seluruh penduduk Indonesia.

Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan evaluasi serta monitoring terkait ditemukannya virus baru Covid-19 B117 di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menegaskan, pemerintah telah melakukan penjagaan di pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap pelaku perjalanan internasional.

Baca Juga: Usai Surati Presiden Jokowi, Keluarga Korban Penembakan KM 50 Kembali Undang 5 Polisi Lakukan Mubahalah

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia. Selanjutnya merupakan tanggungjawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," ujar Wiku.

Ia memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid di Graha BNPB, Selasa 2 Maret 2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden dikutip melalui situs resmi Covid19.go.id.

Satgas Covid-19 saat menetapkan kebijakan kepada para pelaku perjalanana internasional selalu berusaha adaftif dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk melakukan perubahan kebijakan jika diperlukan.

Baca Juga: Drawing Piala Menpora Digelar 8 Maret, Persib di Grup Apa?

Hingga saat ini, upaya yang dilakukan adalah untuk mencegah penularan virus baru B117 di tengah masyarakat.

Karena hal itu, masyarakat diminta untuk tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi Covid-19.

Meskipun vaksin memang dapat menyelamtkan nyawa, namun perubahan perilaku adalah fondasi utama dalam menghentikan penularan virus Covid-19.

Wiku juga meminta semua pihak untuk waspada, karena bedasarkan analisa terkahir World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa adanya kenaikan kasus di empat benua.

Baca Juga: Menteri Keuangan Murka DJP Didera Kasus Dugaan Suap, Sri Mulyani: Pengkhianatan, Mengecewakan!

WHO menyebutkan kenaikan ini terjadi di Benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania Timur.

Padahal, seminggu sebelumnya, WHO juga menyatakan bahwa kasus Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama enam minggu berturut – turut.

"Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin," lanjut Wiki dikutip melalui situs Covid19.go.id.

Penanganan Covid-19 di Indonesia akan maksimal jika seluruh masyarakat bersdia mengikuti semua protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x