SBY Akui Selama Jadi Presiden Tak Pernah Rusak Partai Lain, Lah Jejak Digital SBY Disebut Ganggu Partai Lain

- 6 Maret 2021, 13:27 WIB
Ketua DPP Barikade Gus Dur, Priyo Sambadha.
Ketua DPP Barikade Gus Dur, Priyo Sambadha. /twitter.com/Psambadha

GALAMEDIA : Membahas Partai Demokrat memang tak akan ada habisnya, setelah kemarin KLB Partai Demokrat yang dianggap bodong secara resmi mengumumkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.

Di sisi lain, kubu AHY langsung menggelar konferensi pers, buntut dari apa yang terjadi dengan Partai Demokrat yang menjadi dua kubu.

Dalam konferensi pers tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku tidak pernah mengganggu apalagi merusak partai lain selama dirinya menjadi Presiden.

Baca Juga: Moeldoko dari 'Dalang' Jadi 'Wayang': Rocky Gerung: Jokowi Harus Buka Suara, Kalau Tidak Ia Setuju dengan KLB

"Saya benar-benar tidak menyangka karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini," ujarnya saat konferensi pers, Jumat 5 Maret 2021 kemarin.

Namun dari pengakuan SBY tersebut justru menjadi polemik baru hingga menjadi sorotan dari semua kalangan, bahkan banyak yang mengaitkan dengan nama Gus Dur hingga menjadi trending di Twitter.

Jejak digital memang sangat kejam, saat dualisme yang terjadi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2008 lau, pemerintah justru mengesahkan PKB versi Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Moeldoko Tega Lakukan Kudeta, SBY Ajak Kader Pertahankan Kedaulatan Partai, Ini Perang yang Dibenarkan!

Priyo Sambadha yang merupakan Ketua DPP Barikade Gus Dur, menegaskan jika saat itu keputusan pengadilan memutuskan kembali ke awal, yaitu Gus Dur tetap sebagai Ketua Dewan Syuro dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Tanfidz.

Namun setelah keputusan pengadilan tersebut, tiba-tiba saja Muhaimin Iskandar mengubah struktur pengurus DPP PKB secara sepihak dengan mengganti Gus Dur oleh KH Aziz Mansyur.

"Keputusan pengadilan memutuskan kembali ke awal: #GusDur tetap sebagai Ketua Dewan Syuro dan MI sebagai Ketua Tanfidz, tapi kemudian Muhaimin scara sepihak mengubah struktur pengurus DPP. Gus Dur digantikan KH Azis Mansyur," ujarnya.

Lebih lanjut, Priyo Sambadha juga menyoroti pemerintah dalam hal ini kepemimpinan Presiden SBY yang saat itu justru mengesahkan PKB versi Muhaimin.

Baca Juga: Diprotes Berbagai Negara, Ini Alasan China Minta Tes Anal Covid-19 pada Wisatawan

"Dan lebih hebatnya disahkan oleh pemerintah saat itu," jelasnya.

Dari keterangan Priyo Sambadha tersebut, menjadi banyak pertanyaan dari publik kenapa SBY bisa dengan mudah menganggap dirinya tak pernah merusak partai lain.

Sedangkan jejak digital telah mencatatnya bahwa dalam pemerintahan dirinya juga pernah mengganggu partai lain.***

sumber: twitter
https://twitter.com/PSambadha/status/1367801506238398470

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x