Dulu Jokowi Tolak Wacana 3 Periode, Refly Harun: Muncul Anasir-anasir 3 Periode Adalah Keharusan

- 14 Maret 2021, 17:28 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /Karawangpost/Dok. Sekertaris Kabinet


GALAMEDIA - Diawali manuver Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berupaya merebut Partai Demokrat, isu perpanjangan periode jabatan presiden kembali mengemuka.

Gerakan Moeldoko yang dianggap tak mungkin terjadi tanpa restu istana adalah bagian strategi politik untuk mencapai tujuan, yakni tiga periode masa jabatan presiden.

Meski Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan tidak ingin menjabat untuk ketiga kalinya, tetapi spekulasi soal amendemen UUD 1945 berkembang liar.

Baca Juga: TP3 Segera Serahkan Bukti Setebal 2 Jilid Pembunuhan 6 Laskar FPI ke Jokowi, Komnas HAM: Memang Tak Mudah

Kondisi seperti itu menimbulkan kekhawatiran sejumlah elemen masyarakat, termasuk ahli hukum tata negara Refly Harun .

Ia mengaku sempat tidak yakin ada skenario serius untuk membuat Jokowi menjadi presiden lagi setelah 2024.

Terkait itu, Refly pun meragukan ada upaya serius untuk mengubah Pasal 7 konstitusi UU 1945 bisa diubah sehingga masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Karena itu, Refly menyisakan ruang terhadap kekhawatiran masyarakat, sebagaimana yang dilontarkan Amien Rais.

Refly Harun komentari pernyataan Amien Rais soal masa jabatan Jokowi tiga periode sebagai presiden.
Refly Harun komentari pernyataan Amien Rais soal masa jabatan Jokowi tiga periode sebagai presiden.


”Sampai sekarang saya susah diyakinkan. Tetapi kita harus pahami kekhawatiran Amien Rais. Mengapa begitu?” katanya melalui sebuah video pada akun youtube miliknya, Sabtu malam, 13 Maret 2021.

Disebutkan, Amien Rais melihat situasi saat ini dalam kacamata politik.

Refly mengakui bahwa politik kekuasaan itu berkaitan dengan kesempatan.

Baca Juga: Sebut Kudeta Moeldoko Demi Kepentingan Penguasa, Peneliti Politik UI: Partai Demokrat Jadi Target Operasi

Hari ini seseorang mungkin tidak berpikir untuk menjadi presiden selama tiga periode, sama seperti Jokowi yang pernah menyatakan tak pernah berpikir menjadi gubernur DKI Jakarta bahkan presiden.

”Pak Jokowi barangkali tidak terpikir menjadi gubernur sebelum akhirnya ditarik Prabowo dan dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Tidak pernah juga terpikir menjadi presiden saat masih kuliah,” tutur Refly.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta 14 Maret 2021: Elsa Menutupi Identitas Reyna, Andin Curiga pada Mama Sarah

Kini fakta politik menunjukkan sebaliknya. Jokowi adalah mantan gubernur di ibu kota dan presiden untuk dua periode.

Semua itu bisa terjadi karena ada kesempatan yang datang menghampiri Jokowi.

”Ketika kesempatan itu datang, sangat manusiawi kalau pikiran pun berubah. Dalam perubahan pikiran inilah maka kemungkinan masuk anasir-anasir dari luar yang meyakinkan bahwa tiga periode adalah keharusan."

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 14 Maret 2021: Livia Terkejut, Roni Mencintai Nana

"Tidak cukup membangun Indonesia dua periode seperti diucapkan Arief Poyuono,” tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x