Terjadi Pembekuan Darah, BPOM Tak Rekomendasikan AstraZeneca untuk Program Vaksinasi Nasional

- 17 Maret 2021, 20:17 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito.
Kepala BPOM Penny K. Lukito. /Foto : Setkab/



GALAMEDIA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, untuk program vaksinasi nasional.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan pihaknya hingga saat ini belum rampung melakukan kajian analisis bersama Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Komite Nasional Penilai Obat, dan Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).

"BPOM juga melakukan komunikasi dengan WHO dan Badan Otoritas Obat negara lain untuk mendapatkan hasil investigasi dan kajian yang lengkap serta terkini terkait keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan," kata Penny dalam keterangan pers, Rabu, 17 Maret 2021.

Baca Juga: Sebanyak 57 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Ia mengungkapkan penundaan penggunaan itu dilakukan menyusul penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca di 15 negara di Eropa.

Kondisi itu terjadi usai kejadian pembekuan darah di sejumlah negara.

Sehubungan hal itu, BPOM akan bertindak atas asas kehati-hatian selama proses investigasi menyeluruh terhadap kasus tersebut sedang dilaksanakan.

Namun demikian, Penny menegaskan bahwa izin penggunaan darurat (EUA) vaksin AstraZeneca yang telah dikeluarkan pada 9 Maret lalu tidak dicabut.

Ia juga mencontohkan Badan Otoritas Obat global di Inggris, Swedia, Australia, dan Kanada yang tetap menjalankan vaksinasi walaupun telah menerima informasi kasus serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca tersebut.

Baca Juga: Sebut Jadi Prinsip Pemerintah, Mahfud MD: Boleh Kamu Melanggar Konstitusi

"Karena manfaat vaksin lebih besar dari risikonya. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik dimana tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah," jelasnya.

Penny sekaligus menegaskan bahwa 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia 8 Maret itu berbeda dari golongan bets vaksin yang diduga menyebabkan insiden pembekuan darah itu.

Penny menyebut vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor bets yang dimaksud, yakni ABV5300, ABV3025, dan ABV2856, tidak masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Bahas Soal Radikalisme, Mahfud MD, 'Semua Agama Itu Punya Terorisnya Sendiri'

Namun, ia mengaku pihaknya tetap bekerja atas prinsip kehati-hatian.

"Bets produk vaksin covid-19 AstraZeneca yang telah masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah dan diproduksi di fasilitas produksi yang berbeda," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x