"Pak AHY terpilih secara aklamasi, betul secara aklamasi, tetapi by design," tegasnya.
Marzuki menyebut bahwa sebelum AHY terpilih, telah diminta surat dukungan.
"Bagaimana orang lain mau masuk, manakala Pak AHY sudah mendapat dukungan 100 persen, itulah by design," ucapnya.
"Artinya partai ini telah dikonotasi menjadi parta keluarga," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa design Partai Demokrat menjadi partai dinasti lebih lanjut diatur melalui pasal-pasal pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Caranya dengan merubah pasal-pasal dalam AD/ART tentang kewenangan Ketua Majelis Tinggi dan ketua Umum," terang dia.
Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Ricky Subagja Kecewa
Marzuki menyoroti soal sentralisasi kekuasaan yang terletak pada SBY, AHY dan bahkan Edhie Baskoro Yudhoyono yang diatur dalam pasal-pasal AD/ART.
"Ketua Majelis Tinggi Masa bakti 2020 - 2025 dijabat oleh Ketua Umum masa bakti 2015 - 2020 adalah aneh," kata Marzuki.