GALAMEDIA - Penggunaan vaksin AstraZeneca diisukan membuat pembekuan darah dari sejumlah negara eropa dan juga sudah ditangguhkan penggunaanya di 15 negara.
Karena hal itu, European Medicines Agency (EMA) Uni Eropa pun menyelidiki lebih lanjut mengenai vaksin AstraZeneca.
Dilansir Galamedia dari Live Science, hasil penyelidikan EMA, vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris aman, dan tidak terkait dengan peningkatan risiko pembekuan darah.
Baca Juga: Begini Klarifikasi BWF Usai Usir Tim Badminton Indonesia dari All England 2021
Baca Juga: VIRAL! Salat Jumat Virtual Dihadiri Rektor UIII, Ketua MUI: Jelas Tidak Sah!
"Ini adalah vaksin yang aman dan efektif. Manfaatnya dalam melindungi orang dengan Covid-19 dari risiko kematian dan rawat inap yang terkait lebih besar daripada kemungkinan risikonya," kata Emer Cooke, direktur eksekutif EMA, pada konferensi pers, Kamis, 18 Maret 2021 dilansir Live Science.
"Namun, penyelidikan EMA menemukan beberapa 'gangguan pembekuan yang langka dan tidak biasa tetapi sangat serius' yang diselidiki lebih dekat oleh komite," kata Cooke lebih lanjut.
Hal ini termasuk kondisi seperti koagulasi intravaskular diseminata (DIC), di mana bekuan terbentuk secara luas di seluruh tubuh, dan trombosis vena serebral (CVT), bentuk stroke yang langka.