Kasus Rasial Etnis China dan Arab Merebak, Jimly Asshiddiqie Keluarkan Tantangan

- 23 Maret 2021, 20:17 WIB
Jimly Asshiddiqie.
Jimly Asshiddiqie. /Twitter.com/ @JimlyAS


GALAMEDIA - Kasus rasisme terhadap etnis Asia di Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir ini kian mencuat.

Hal itu seiring terjadi penembakan atas delapan orang, enam orang yang tertembak adalah keturunan Asia, Selasa, 16 Maret 2021.

Penembakan brutal oleh Robert Aaron Long yang menewaskan delapan orang itu langsung mendapat perhatian dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Saat pertemuan dengan para tokoh masyarakat Asia di negara bagian Georgia, Joe Biden menyatakan secara terang-terangan kepada warganya untuk menentang kebencian berdasar ras.

Baca Juga: Jadi Pemilik Baru Persis Solo, Sujiwo Tejo Singgung Erick Thohir: Andai Saat itu Sudah Jadi Komisaris

“Kita harus dengan lantang menentang kebencian rasial. Sikap berdiam diri justru mendukung tindakan rasis,” kata Biden, Jumat, 19 Maret 2021.

“Rasisme telah menjadi racun bagi bangsa kita, dan itu harus dibasmi oleh warga Amerika Serikat,” lanjutnya.

Orang nomor satu di AS ini menduga salah satu penyebab munculnya rasisme terhadap warga Asia di negaranya lantaran adanya anggapan penyebab munculnya Covid-19 adalah karena kesalahan orang Asia (China).

Baca Juga: KAMI Tuntut Jauhkan Penegakan Hukum Penuh Rekayasa terhadap HRS, Jimly Asshiddiqie: Percaya Saja Lah

Hal senada diungkapkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Meningkatnya kasus rasisme secara global yang menyasar khususnya kepada warga Asia disebabkan isu penyebaran Covid-19 oleh etnis tertentu.

“Dunia telah menyaksikan serangan mematikan, serangan verbal, kekerasan fisik, perundungan, diskriminasi di tempat kerja, menghasut di media dan platform sosial media serta bahasa kasar oleh mereka yang memegang kekuasaan (Trump pernah menyatakan virus Covid-19 sebagai virus China),” ungkap juru bicara PBB Farhan Haq, Selasa, 23 Maret 2021.

Baca Juga: KAMI Tuntut Jauhkan Penegakan Hukum Penuh Rekayasa terhadap HRS, Jimly Asshiddiqie: Percaya Saja Lah

Merespons hal tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menyatakan, terus meningkatnya sikap permusuhan dan kebencian rasial di AS, dan juga Canada, Australia & New Zealand serta di negara2 Eropa, seperti Perancis, Austria, Norway, Swedia, dll.

Jimly pun langsung mengeluarkan tantangannya kepada masyarakat di Indonesia.

"Siapkah kita jg untuk berkata 'Setop Kebencian kpd etnis Tionghoa dan Arab'?" cuitnya pada akun twitter @JimlyAs, Selasa, 23 Maret 2021.

Ia menyerukan stop permusuhan dan kebencian di mana saja.

"STOP PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN RASIAL, DIMANA SAJA, TERMASUK DI INDONESIA," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x