Usai Lama 'Sembunyi' Moeldoko Keluarkan Pernyataan Menohok Soal Partai Demokrat

- 28 Maret 2021, 16:40 WIB
Moeldoko
Moeldoko /Instagram @dr_moeldoko


GALAMEDIA - Setelah sekian lama 'sembunyi' dari publik, Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar biasa (KLB) Deli Serdang Moeldoko tiba-tiba mengeluarkan pernyataan menohok.

 

Ia menyatakan ada tarikan ideologis dalam tubuh Partai Demokrat. Selain itu, dia mengklaim ada pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.

Menurut Moeldoko, pertarungan ideologis ini terstruktur dan mudah dikenali. Hal ini, menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam video yang yang diunggah melalui akun Instagramnya @dr_Moeldoko pada, Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Tiap Hari, 300 WP di Kota Cimahi Bayar Pajak

Hal itulah, lanjut dia, yang menjadi salah satu alasan dirinya bersedia menjadi ketua umum partai berlambang mercy.

"Jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa," ujar dia.

"Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan dijawab dengan baik oleh rekan-rekan sekalian," lanjut dia.

Tiga pertanyaan yang dimaksud Moeldoko tersebut, dilontarkannya saat diminta menjadi ketua partai versi KLB.

Moeldoko bertanya kepada peserta KLB apakah pengangkatannya sesuai dengan AD/ART.

Baca Juga: Terungkap, 2 Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Dihalang Petugas Gereja

Pertanyaan kedua, seberapa serius kader Demokrat memintanya memimpin partai.

Terakhir, soal apakah para kader bersedia bekerja keras demi merah putih di atas kepentingan pribadi dan golongan.

"Dan semua pertanyaan itu dijawab oleh peserta KLB dengan gemuruh, maka baru saya buat keputusan," ujar Moeldoko.

Moeldoko juga mengklaim bahwa dirinya tak mau membebani Presiden Joko Widodo ihwal kekisruhan di internal Demokrat.

Baca Juga: Kutuk Peristiwa Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ketua MUI: Bukan Mati Syahid tapi Mati Sangit!

"Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki maka saya tidak mau membebani presiden," kata Moeldoko.

Partai Demokrat terbelah dalam dualisme kepemimpinan. Selain Moeldoko, ada juga Agus Harimurti Yudhoyono yang berstatus sebagai Ketua Partai Demokrat.

Pemerintah hingga saat ini masih mengakui kepengurusan Demokrat di bawah kepemimpinan AHY.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah