Wow! Ini 3 Kesamaan Karakter Teroris yang Menyerang Indonesia, Salah Satunya Tidak Memiliki Percaya Diri

- 4 April 2021, 07:56 WIB
Ilustrasi tulisan tangan/Michal Jarmoluk/Pixabay.
Ilustrasi tulisan tangan/Michal Jarmoluk/Pixabay. /
  1. Keduanya adalah sosok yang egois, tidak terbuka dengan pola pikir yang berbeda dengan dirinya. Keduanya tidak mau berpikir dengan perspektif lain, kecuali pikirannya sendiri
  2. Rasa percaya dirinya sangat rendah
  3. Memiliki kegelisahan yang berlebihan. Kegelisahan yang berlebihan itu kemudian direspons oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab

Baca Juga: 5 Manusia Tertua di Dunia, Sudah Melewati Berbagai Perang Bahkan Berusia 256 Tahun!

Menurut Yenny, kegelisahan para teroris dieksploitasi, dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga dia merasa aman, yang kemudian membuat mereka melakukan peneroran.

Radikalisme bukan dari agama tetapi ajaran agama diselewengkan untuk mengindoktrinasi seseorang yang sedang mengalami rasa cemas, putus asa sehingga mau melakukan penyerangan agar dia bisa eksis.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 4 April 2021: Mama Sarah Curiga Perihal Lipstick, Mama Rosa Marah

Dalam konteks Indonesia, jelasnya, dalil agama sangat mampu dipakai untuk mengindoktrinasi orang, terutama anak-anak muda yang sangat rentan dan masih mencari jati diri, termasuk generasi milenial.

“Itu PR (pekerjaan rumah) bagi kita semua, terutama keluarga. Karena keluarga adalah tempat pembinaan yang utama, membangun fondasi yang kuat, memberikan rasa aman dan nyaman sehingga anak tidak stres. Kemudian tokoh agama perlu menyediakan diri untuk mendengarkan keluh kesah orang yang putus asa, rentan, dan sebagainya,” paparnya.***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x