Sehingga, menurut Gus Yaqut, doa lintas keyakinan dirasa perlu dimunculkan agar menjadi representasi keterwakilan masing-masing pemeluk agama yang ada di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag.
"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," jelas Gus Yaqut.
Lebih jauh, Gus Yaqut mencontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag yang selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.
Sebelumnya, dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag, Gus Yaqut meminta setiap acara yang berlangsung di kementeriannya turut memberikan kesempatan kepada agama lain untuk mengisi doa dan tidak hanya doa untuk agama Islam saja.
"Pagi hari ini saya senang Rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua," kata Gus Yaqut, Senin, 5 April 2021.
Baca Juga: Genap Berusia 31 Tahun, Berikut Transformasi Kevin Aprilio yang Rela Tampil Gundul
"Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," sambungnya.
Ia ingin agar Kemenag menjadi rumah bagi seluruh agama yang ada di Indonesia dengan melayani dan memberikan kesempatan yang sama.***