Tergerus Air, Kirmir Sungai Cisangkan di Dekat Pasar Antri Baru Cimahi Ambrol

- 7 April 2021, 18:01 WIB
Warga berjalan di dekat kirmir Sungai Cisangkan yang ambrol di depan Pasar Antri Baru (PAB) Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi, Rabu, 7 April 2021./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Warga berjalan di dekat kirmir Sungai Cisangkan yang ambrol di depan Pasar Antri Baru (PAB) Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi, Rabu, 7 April 2021./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Akibat tergerus air, kirmir Sungai Cisangkan yang berada di depan Pasar Antri Baru (PAB) Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi ambruk.

Agar longsoran tanah tidak meluas, pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, untuk sementara melakukan pemasangan lapisan karung pasir dan tiang kayu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu 7 April 2021, terdapat dua titik kirmir yang ambruk. Bagian atas kirmir merupakan area parkir kendaraan di pasar tersebut.

Kepala DPKP Kota Cimahi, Muhammad Nur Kuswandana mengatakan, kirmir tersebut ambruk dipicu debit sungai yang deras saat hujan turun.

Baca Juga: Identitas Disebar Densus 88, Polda Jabar Ikut Buru Tiga Terduga Teroris

"Kirmirnya sudah tua, dan mulai lapuk. Saat hujan, arus sungai cukup deras, sehingga mengikis bagian bawah tanah hingga lapisan atasnya tertarik dan ambruk," ujarnya.

Berdasarkan pendataan DPKP Kota Cimahi, dimensi kirmir yang rusak berkisar panjang 15 meter dan tinggi 3-4 meter. Untuk mencegah longsoran tanah meluas, dilakukan pemasangan karung pasir dan tiang kayu penahan.

"Penanganan sementara dengan karung pasir penahan longsor dan tiang kayu. Karena diatasnya tempat parkir sedangkan hanya ditahan oleh kirmir, jadi terlalu berat menahan beban," ucapnya.

Pihaknya akan membuat desain tembok penahan tanah (TPT) untuk perbaikan kirmir tersebut. Namun, untuk pengerjaannya baru bisa dilakukan tahun depan.

"Kita akan siapkan desain TPT agar lebih kuat, anggaran tahun ini tidak ada, jadi perlu perencanaan dulu hingga diajukan ke APBD," imbuhnya.

Baca Juga: Menpan RB Larang ASN Mudik dan Cuti Saat Lebaran, Ini Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan

Menurut Nur, dalam kondisi curah hujan tinggi sejumlah sungai Cimahi mengalami kenaikan debit cukup tinggi.

"Ini juga salah satu pemicu longsor tanah terutama kirmir. Malah, sekitar 90 persen lebih kejadian longsor di sungai dipengaruhi debit tinggi saat hujan," jelasnya.

Apalagi, pihaknya tidak bisa memantau satu persatu aliran sungai.

"Yang paling banyak laporan dari masyarakat soal kejadian longsor kirmir. Hal itu sangat membantu dalam penanganan bisa dilakukan segera, untuk mencegah kerusakan meluas," ucapnya.

Baca Juga: PKS DPR RI Siap Potong Gaji Guna Bantu Korban NTT, Natalius Pigai: Belum Dengar Empati Konkret PDI, Nasdem

Penanganan longsor pada kirmir sungai bagian dari kegiatan pemeliharaan yang dilakukan DPKP Kota Cimahi. Meliputi pemeliharaan aliran sungai, saluran irigasi, dan lainnya.

"Kita lakukan pemeliharaan rutin cukup efektif mengatasi permasalahan longsor dan sebagainya. Anggaran secara keseluruhan sekitar Rp 2 miliar yang dilakukan secara swakelola, terpisah dari kegiatan pembangunan TPT, karena itu butuh perencanaan terlebih dahulu," beber Nur.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah