Dibeli 17 Juta Dijual 6,5 Triliun, Misteri Lukisan Da Vinci Pangeran Mahkota Saudi Belum Juga Berakhir

- 28 April 2021, 14:38 WIB
Olah foto SPA/AFP via GI DailyMail
Olah foto SPA/AFP via GI DailyMail /

GALAMEDIA - Menjadi kontroversi, lukisan Salvator Mundi milik Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) yang membelinya seharga $ 450 juta atau Rp 6,5 triliun kemungkinan memang dibuat oleh seniman Renaisans, Leonardo da Vinci.

Sebelumnya lukisan Salvator Mundi yang dijuluki Mona Lisa versi lelaki itu menjadi berita menyusul misteri yang menyertainya.

Mulai dari harga yang fantastis, pembeli dan keberadaannya setelah dibeli dan yang paling utama autentikasi soal siapa yang sebenarnya melukis karya ultramahal tadi.

Baca Juga: Kapolres Sumedang Gelar Silalaturahmi Dengan Insan Pers

Dikutip Galamedia dari DailyMail, belum lama ini, gara-gara urusan autentikasi juga Prancis dan Arab Saudi nyaris terlibat ketegangan.

Ini karena MBS menolak meminjamkan lukisan kecuali Museum Louvre Paris yang berniat meminjamnya untuk pameran prestisius menyatakan Salvator Mundi sebagai bagian dari karya monumental Da Vinci.

Menolak permintaan MBS, lobi-lobi yang melibatkan pejabat tinggi Prancis nyaris berujung persoalan politis hingga akhirnya Presiden Emmanuel Macron menolak terseret dan menyerahkannya pada otoritas museum.

Baca Juga: Moeldoko : Penanganan KKB di Papua Tidak Berbenturan dengan HAM, Tapi Tegas Terukur dengan Pendekatan Hukum

Kini setelah sejumlah pakar meragukan Salvator Mundi sebagai karya Da Vinci, beberapa ahli seni muncul memberikan dukungan autentikasi. Pro kontra ini kembali diulas dalam film dokumenter yang tayang di TV Prancis minggu lalu.  

Kontroversi bermula saat lukisan yang mendeskripsikan Yesus Kristus tersebut terjual dengan harga menakjubkan pada tahun 2017.

Persoalannya sejumlah ahli menyimpulkan Da Vinci bukan seniman di balik Salvator Mundi melainkan hanya ‘ikut berkontribusi' saja.

Baca Juga: Aktivis Petisi 28: Munarman Memang Berani, Tapi untuk Teroris, Ini Terlalu Berlebihan

Mereka bahkan menuding keluarga kerajaan Saudi sengaja menyembunyikan lukisan sejak dibeli pada lelang Christie tahun 2017 dan menolak menyertakannya  dalam pameran tahun 2019 di Louvre Paris karena persoalan keaslian Salvator Mundi.

Tetapi para ahli seni lainnya saat ini menolak klaim pembuat film dokumenter Antoine Vitkine.

Berbeda dari koleganya, mereka percaya lukisan yang menggambarkan Kristus dalam gaun Renaisans dengan bola cahaya di tangan kiri itu memang karya Leonardo Da Vinci.

Baca Juga: Sebut Tak Ada Toleransi Lagi untuk Munarman, Husin Alwi: Kalau Melawan Sikat Aja Pak!

Didier Rykner, editor majalah La Tribune de l'Art mengklaim Louvre dan unit analisisnya telah mencapai kesimpulan yang berlawanan dengan film dokumenter tersebut.

The New York Times melaporkan hasil analisis dirahasiakan karena perselisihan tentang bagaimana lukisan Salvator Mundi akan ditampilkan pada pameran elite di Louvre. Perselisihan dipicu  tuntutan  Saudi yang menginginkannya dipajang di sebelah Mona Lisa.

Film dokumenter Prancis yang terbaru ini juga mencoba mengungkap perselisihan antara Riyadh dan Paris terkait keaslian Salvator Mundi.

Baca Juga: Tanggapi Soal Munarman, Politisi Demokrat Ungkap Tiga Ketakutan Rezim Jokowi: Ingin Langgeng!

Film mengungkap klaim pejabat senior Prancis bahwa Bin Salman meminta pemerintah Prancis memajang Salvator Mundi di Louvre bersama Mona Lisa dan menyatakannya 100 persen karya Da Vinci.

Namun analisis menunjukkan  meski lukisan diproduksi di salah satu rumah seni  Da Vinci, sang maestro hanya berkontribusi saja pada karya itu.

Analisis berikutnya menjelaskan mengapa Salvator Mundi tak terlihat di ajang prestisius seperti yang direncanakan di Louvre Abu Dhabi pada 2018. Begitu pun pada pameran blockbuster Da Vinci di Louvre di Paris Prancis tahun berikutnya.

Baca Juga: Pengguna Jalan Tol Padalarang - Cileunyi Diminta Berhati-hati Ada Pengerjaan erection steel box girder (SBG)

“Segalanya berubah menjadi tidak bisa dipahami,” kata seorang pejabat Prancis dalam film dokumenter The Savior for Sale yang tayang perdana tersebut.

“Permintaan dari MBS sangat jelas, pajang Salvator Mundi di sebelah Mona Lisa dan beri keterangan  100 persen karya Vinci.”

Saudi juga menawarkan berbagai kesepakatan,  tetapi kepada pihak Istana Elysee, sang pejabat mengingatkan memenuhi permintaan MBS sama saja seperti “money laundry” dalam bentuk karya seni senilai triliunan.

Baca Juga: Buntut Penangkapan Munarman oleh Densus 88, Andi Arief: UU Terorisme Jadi Pasal Karet!

Film dokumenter menuduh beberapa anggota pemerintah Prancis, termasuk Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian melakukan lobi-lobi atas  permintaan Bin Salman.

Mereka mengkhawatirkan dampaknya pada hubungan strategis dan ekonomi Prancis dengan Arab Saudi.

Tetapi Emmanuel Macron akhirnya memutuskan menolak permintaan MBS dan menyerahkan pada Louvre untuk bernegosiasi dengan Saudi tentang bagaimana lukisan sebaiknya disertakan dalam pameran retrospektif mereka.

Baca Juga: Fadli Zon Soal Penggeledahan di Eks Markas FPI: Sentil Revolusi Industri 4.0, Pembersih WC dan Peledak

Sementara pakar seni Eric Turquin mengatakan kepada AFP bahwa konservator museum sangat menentang ide untuk menempatkan Salvator Mundi berdampingan dengan Mona Lisa. Alasannya ia khawatir hal itu akan memicu banyak masalah keamanan.

“Pihak museum juga menilai meski Salvator Mundi memiliki tempat istmewa di pameran, tidak ada alasan menjadikannya sebagai yang terpenting dalam even retrospektif hanya karena alasan harga lelang yang fantastis,” tambahnya.

Sementara itu pihak Louvre menolak berkomentar mengenai masalah ini.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x