Dulu Tak Suka, Kini 2 Partai Ini Siap Gabung ke Poros Partai Islam, Refly Harun: Siapa Nih?

- 28 April 2021, 19:10 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. /ANTARA/Wahyu Putro A

Menurut Refly, apabila poros Partai Islam tidak terdapat PKS, PPP, PKB, dan PPP, maka capres dan cawapres dari poros Partai Islam tidak bisa maju ke gelaran Pilpres 2024.

Baca Juga: Donasi Kapal Selam Kumpulkan Ratusan Juta Sehari, Anak Buah Prabowo: Mungkin 30 Tahun Baru Bisa Beli

"Karena cuma 113 kursinya. Which is, itu kurang dari 20 persen," ungkap Refly.

Selain itu, Refly juga menyebut, presidential threshold ini dapat menimbulkan terbatasnya jumlah capres dan cawapres yang akan maju di Pilpres 2024.

Menurutnya, di Indonesia kini terdapat beberapa tokoh besar yang layak maju di Pilpres 2024.

"Ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, dan lain sebagainya," ungkap Refly.

Maka dari itu, Refly meminta kepada MK untuk mengevaluasi terkait presidential threshold.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Aneh, Kalau Ada yang Bilang Poros Partai Islam Itu Diskriminasi

Di sisi lain, Yani mengaku bahwa poros Partai Islam terdapat sebuah kendala yakni dalam hal memutuskan capres dan cawapres yang akan maju di Pilpres.

Menurut Refly, hal tersebut disebabkan oleh adanya 2 aliran Islam yang berbeda yakni aliran Islam modernis dan aliran Islam tradisionalis.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x