Soroti Kerumunan di Tanah Abang, Teddy Gusnaidi: Nafsu Ingin Pamer dan Takut Dianggap Miskin!

- 3 Mei 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi kerumunan di Pasar Tanah Abang.
Ilustrasi kerumunan di Pasar Tanah Abang. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

GALAMEDIA - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi turut menyoroti kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Teddy menilai kerumunan di Pasar Tanah Abang terjadi karena adanya nafsu masyarakat yang ingin pamer saat Hari Raya Idulfitri.

Bahkan ia secara terang-terangan menyebut bahwa asyarakat yang rela berdesakan hanya untuk membeli baju Lebaran meski bahaya Covid-19 mengancam.

Baca Juga: Bek Muda Persib Ini Bicarakan Soal Kartu Merah Kontra Persija

Kenekatan masyarakat tersebut dalam membeli baju lebaran, lantaran takut dianggap miskin.

"Karena nafsu ingin pamer dan kesohor saat Lebaran, mereka rela terinfeksi virus corona. Demi pujian dan gengsi takut dianggap miskin, mereka rela mengabaikan bahaya," kata Teddy dikutip Galamedia dari akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 3 Mei 2021.

"Padahal kalau mau beli baju, bisa setelah Lebaran. Pemda DKI harus segera bubarkan kerumunan ini," sambungnya.

Ia juga mengaku heran lantaran banyak banyak warga yang memaksakan diri berdesak-desakkan di Pasar Tanah Abang hanya untuk membeli baju Lebaran.

Baca Juga: Dikafirkan Warganet, Gus Miftah Beri Penjelasan Dasar Hukum Masuk Gereja: Alhamdulillah Saya Masih Tahlilan

"Tetangga dan kerabat tau lu bukan orang kaya, mau lu pamer beli baju baru, tetap aja mereka tau lu bukan orang kaya," ujar Teddy.

"Jadi untuk apa saat pandemi memaksakan diri berdesak-desakan beli baju di Pasar Tanah Abang hanya untuk pamer? Yang ada bukan kesohor, malah sekeluarga kena corona," sambungnya.

Dalam postingan yang sama, ia juga mengungkapkan di tahun 2021 ini dimana teknologi sudah semakin maju, banyak cara untuk membelanjakan THR tanpa harus berdesak-desakkan di Pasar Tanah Abang.

Baca Juga: Viral Video Jemaah Ditegur karena Sholat Pakai Masker, Kemenag: Bukan Hanya Sah Tapi Wajib!

"Ini tahun 2021 bukan tahun 1921, jangan bodoh. Banyak cara untuk membelanjakan THR kalian tanpa harus berkumpul dan membahayakan diri di tengah pandemi," ujarnya

"Kalau yang terinfeksi dan mati kalian doang, gak apa-apa. Masalahnya karena kebodohan kalian, yang lain bisa terinfeksi dan mati," sambungnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x