Said Didu Singgung Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga 4 Karakter Jokowi, Salah satunya Nekat!

- 6 Mei 2021, 20:02 WIB
Said Didu.
Said Didu. /Twitter @msaid_didu/

GALAMEDIA – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 masih di kondisi minus.

Mereka mencatat, perekonomian di tiga bulan pertama tahun ini minus 0,74% YOY (Year Over Year).

Dengan adanya kabar ini, sepertinya tak mungkin harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terwujud, yakni pertumbuhan ekonomi akan capai angka 7% pada kuartal II 2021.

Baca Juga: Adhie Massardi Sebut Ada 3 Kejanggalan Baru pada TWK KPK, Netizen: Jadi Ingat 2009

Menanggapi hal ini, Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), M Said Didu (MSD) melalui Youtube MSD menyampaikan pandangannya.

“Ini turun dari turun lho, bukan turun dari atas (tapi) turun dari bawah. Jadi turun dari bawah itu sudah jauh sekali (angkanya). Kalau kita lihat ini sekarang turunya sudah mendekati 4% sejak pandemi,” ujar Said Didu.

Hal ini harus diatasi dengan langkah strategis dari pemerintah.

Baca Juga: Polemik Masuk Tempat Ibadah Agama Lain, Habib Ahmad bin Novel Jindan: Kakek Saya Dulu Ceramah di Gereja

“Ekonomi saat ini semakin parah karena orang sudah kehabisan tabungannya. Bahwa kira-kira orang yang punya tabungan di Indonesia itu tidak sampai 100 juta orang dari 250 juta orang. Nah sekarang tidak punya apa-apa, sehingga saya masih belum yakin bahwa akan terjadi daya beli naik kalau tidak ada langkah strategis (dari pemerintah),” tandasnya.

Said Didu juga mengungkap cara untuk menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Jadi saya sekali lagi (bilang) harus gelontorkan uang ke masyarakat. Nah sekarang apa caranya biar ekonomi naik? Tidak ada jalan lain (yakni) membuka lapangan kerja (dan) memberikan uang ke bawah, tidak ada jalan lain, gak usah lah berteori-teori, karena saat ini daya beli sangat anjlok,” jelas dia.

Baca Juga: Alhamdulillah, Tahun 2021 MUI Kecamatan dan Desa Mendapatkan Hibah dari Pemkab Bandung Barat

Lalu kabar ini pun beriringan dengan kabar dari Sri Mulyani yang mengumumkan pencairan THR PNS 2021 tidak penuh atau hanya berupa gaji pokok dan tunjangan melekat tanpa tunjangan kinerja dan insentif lain.

Hal ini tentu berkaitan dengan daya beli dari PNS (ASN) yang berkurang dan akan mempengaruhi ekonomi.

Menurut Said Didu, Jokowi memiliki empat karakter utama.

Baca Juga: Catat! Begini Aturan Main Pembuatan SIKM di DKI Jakarta

“Kita harus membaca bagaimana karakter Presiden Jokowi mengambil kebijakan. Presiden ini kalau saya membaca karakternya adalah, satu nekat, tidak mau tau apapun.

Kedua, mencari manfaat dari kesalahan anak buah, jadi menyuruh anak buahnya salah nanti muncul jadi pahlawan. Ketiga, pemberi harapan palsu. Keempat, tidak peduli dengan apapun perkataan bohong ataupun tidak berbohong. Itulah empat karakter Jokowi,” jelasnya.

Lebih lanjut, karakter kedua sering digunakan Jokowi dan hal ini terjadi dalam masalah THR.

Baca Juga: Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana Ajak ASN Belanja di Bazar Ramadan, Hanya Sampai Besok

“Nah yang kedua adalah menikmati kesalahan anak buah. Nah ini sering digunakan dan saya yakin ini terjadi di THR. Begini, dia (Jokowi) sebenarnya sudah tau bahwa ini pasti diprotes, kemungkinan dia tau. Kalau di protes maka nanti (Jokowi) muncul sebagai pahlawan, bahwa itu anak buah saya salah,” terangnya ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x