Feri Amsari Tuding Jokowi Lemahkan KPK, Mardani Ali : Hati Manusia Biar Tuhan yang Menilai, Ditunggu Aksinya

- 19 Mei 2021, 19:05 WIB
Politisi PKS Mardani Ali Sera.
Politisi PKS Mardani Ali Sera. /Instagram.com/@mardanialisera/

 

GALAMEDIA – Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan 75 pegawai yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) tidak diberhentikan dari Komisis Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, Feri Amsari selaku Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas menilai ada perintah Jokowi di balik penonaktifan 75 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan.

Feri mengatakan bukan tidak mungkin KPK nantinya akan berubah menjadi lembaga bargaining (tawa-menawar).

Baca Juga: Buruan SAE, Pembangunan Kota Bandung Lebih Perhatikan Masalah Pangan serta Lingkungan

“Bukan tidak mungkin KPK akan berubah menjadi lembaga bargaining politik,” kata Feri saat dihubungi, Selasa 11 Mei 2021.

75 pegawai itu kata Feri, merupakan orang-orang yang menangani kasus penting. Ia menuding upaya Firli melemahkan KPK itu atas perintas Jokowi.

“75 orang itu merupakan orang-orang yang menangani kasus-kasus penting yang melibatkan partai-partai besar dan orang-orang penting. Ini adalah upaya Firli atas perintah presiden untuk memastikan kasus-kasus besar tidak berlanjut,” pungkasnya.

Baca Juga: Lagi-lagi Salah, Pengamat : Mungkin Jokowi Sedang Banyak Pikiran

Dia menyebut penonaktifan ke-75 pegawai itu bakal membuat KPK sepenuhnya menjadi alat bagi Ketua KPK, Firli. Feri menilai cara yang digunakan Firli dengan menonaktifkan KPK sebagai hal buruk.

"Dampaknya, KPK akan sepenuhnya menjadi alat Firli dan komisioner dalam pemberantasan korupsi," kata Feri.

Menanggap hal ini, politisi PKS, Mardani Ali Sera membuat sebuah cuitan melalui Twitternya @MardaniAliSera. Ia mengatakan biar hati manusia dinilai oleh Tuhan saja.

Baca Juga: Pemberian Vaksinasi Covid-19 Bagi Tenaga Pendidik di Kota Bandung, Bentuk Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka

Saat ini, kata Mardani, Jokowi ditunggu aksi selanjutnya untuk menyelamatkan KPK dari pelemahan.

Lebih lanjut Mardani mengatakan, jika aksi Jokowi hanya berhenti pada ucapan dan tidak ada hukuman, maka ucapan Feri itu benar.

“Hati manusia biar Tuhan yang menilai. Saat ini Pak @jokowi ditunggu aksi lanjutan menyelamatkan pelemahan KPK. Jika berhenti hanya pada ucapan dan tidak ada 'hukuman' bagi mereka yg melemahkan KPK, maka sinyalemen Pusako bisa benar,” tulisnya.

Baca Juga: Riuh Konflik, Ahmad Heryawan Bahas Bantuan Palestina pada Indonesia di Tahun 1946, Sangat Mengejutkan!

Namun jika ada aksi lanjutan, berarti Jokowi tulis, menurut Mardani.

“Tapi jika ada aksi lanjutan pembersihan mereka yang melemahkan KPK berarti pak @jokowi tulus,” sambung dia. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x