Network
GALAMEDIA - Perhimpunan Donor Darah Majalaya (PDDM) berharap PMI membentuk atau membuka cabang tempat transfusi darah di Majalaya atau di sekitar RSUD Majalaya.
Pasalnya, selama ini pendonor darah harus pergi ke luar Majalaya, di antaranya ke Kopo Permai dan Kota Bandung.
"Banyak kasus-kasus yang butuh darah, mulai dari penderita thalasemia, kebidanaan dan lain-lain," kata Ketua PPDM, Aria Prawiranagara, Kamis, 20 Mei 2021.
"Sebenarnya, orang Majalaya bukan tak mau nolong, dan bukan tak mau donor darah. Tapi tempat donor darahnya jauh, harus pergi ke Kopo dan Kota Bandung. Itu yang menjadi masalahnya," ungkap dia.
Baca Juga: Digital West Java Topang Literasi Digital Nasional
Untuk diketahui, di Majalaya dan sekitarnya saat ini tercatat ada penduduk sebanyak 450.000 jiwa.
Permasalahan bukan hanya berbicara donor darah saja, juga dalam upaya membantu kebutuhan pelayanan kebidanan, kecelakaan dan pelaksanaan operasi lainnya.
"Ketika ada warga yang melahirkan dan kecelakaan, kemudian membutuhkan darah pun sempat panik," katanya.
Saat ini, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan darah setiap minggu, pelaksanaan donor darah di RSUD Majalaya hanya tiga bulan sekali yang sifatnya insidental.
