Israel Langgar Perjanjian Gencatan Senjata, Dosen di Jalur Gaza: Kami Sama Sekali Tidak Aman

- 22 Mei 2021, 15:45 WIB
Tak lama usai umumkan gencatan senjata, polisi Israel kembali bentrok dengan warga Palestina.
Tak lama usai umumkan gencatan senjata, polisi Israel kembali bentrok dengan warga Palestina. /REUTERS/Ammar Awad/

GALAMEDIA - Gencatan senjata yang telah dicapai antara Palestina dan Israel, setelah 11 hari pertempuran di Gaza, dianggap masih rapuh.

Pandangan tersebut disampaikan oleh Abeer Z Barakat, seorang dosen di University College of Applied Science di Jalur Gaza, dalam diskusi virtual tentang Palestina yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia pada Sabtu.

"Kami tahu bahwa gencatan senjata ini rapuh. Pada hari pertama pelaksanaan gencatan senjata, pasukan pendudukan Israel kembali menargetkan jamaah di Masjid Al Aqsa," kata aktivis Palestina tersebut.

Secara umum, menurut Abeer, warga Palestina tidak lagi memercayai Israel karena negara penjajah itu tidak mematuhi perjanjian internasional.

Baca Juga: Usai Lebaran Perusahaan Diharapkan Kembali Memperpanjang Kontrak Kerja Buruh

Termasuk melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, ataupun berbagai kesepakatan yang telah dicapai untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara kedua negara itu.

Karena itu meskipun gencatan senjata sudah diumumkan, Abeer menyatakan warga Palestina tahu bahwa setiap saat Israel bisa kembali melakukan pengeboman di Gaza.

"Kami sama sekali tidak aman. Kami tidak tahu kapan perang berikutnya akan datang," ucap dia dikutip dari Antara.

Pandangan yang sama tentang gencatan senjata terbaru Palestina-Israel juga disampaikan oleh Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x