Jokowi 3 Periode Ditolak Mayoritas, AHY Minta Masyarakat Waspada: Tiba-tiba Jeleger Muncul

- 5 Juni 2021, 15:33 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bersama Ridwan Kamil.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bersama Ridwan Kamil. /Lucky M. Lukman/Galamedia/

“Kalau (presiden) 3 periode, gak akan pernah puas. Setelah itu 4 periode, setelah itu ujung-ujungnya seumur hidup. Dengan alasan masih hebat, masih kuat, masih diperlukan. Kalau seperti itu, darah perjuangan para reformis tidak ada harganya. Kita kembali ke masa-masa kelam sebelum reformasi,” jelasnya.

Sementara itu berdasarkan hasil survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan 45,3 persen responden tidak setuju Jokowi menjabat sebagai presiden Indonesia 3 periode.

Hasil tersebut didapat dari survei terhadap 1.200 responden melalui telepolling pada 23-28 Mei 2021 dengan margin of error plus/minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Banyak hal yang menjadi penyebab penolakan Jokowi 3 periode. Salah satunya adalah hal tersebut tidak sesuai dengan konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 dengan suara mencapai 7,6 persen.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Soroti Rendahnya Tingkat Kedisiplinan Penerapan Prokes di Jabar

"Publik merasa terlalu mahal melakukan amendemen UUD 1945 untuk membuat tiga periode," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam keterangannya, Sabtu, 5 Juni 2021.

Hal itu seiring dengan hasil survei 50,6 persen responden menolak perubahan konstitusi untuk memperpanjang jabatan Jokowi menjadi 3 periode.

Alasan lainnya adalah tiga periode dinilai terlalu lama (6,8 persen), kinerja Jokowi kurang bagus (5 persen), diskriminasi marak terjadi (4,3 persen), hukum tebang pilih (4 persen), dan untuk memberikan kesempatan pada tokoh lain (3,7 persen).

Penolakan juga disebabkan beberapa hal seperti Jokowi dinilai tak serius memberantas korupsi (3,1 persen), tidak lagi menyukai Jokowi (2,9 persen), Indonesia butuh pemimpin baru (2,6 persen).

Responden juga menilai Jokowi 3 periode melanggar prinsip demokrasi (1,9 persen), nanti jadi otoriter (1,2 persen), tidak sesuai budaya (0,6 persen), dan jangan haus kekuasaan (0,4 persen).

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x