Melonjak Tajam Varian Baru Corona 'Delta' India di Kudus, Profesor Zubairi: Jangan Lalai, Bisa Bahaya Besar!

- 13 Juni 2021, 17:05 WIB
Prof Zubairi Djoerban.
Prof Zubairi Djoerban. /Antara/

GALAMEDIA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban angkat bicara soal varian virus India (Delta) yang ditemukan pada warga kudus.

Menurut Prof Zubairi, jika kita lengah dengan varian Delta ini bisa menyebabkan bahaya yang lebih besar lagi.

Hal tersebut disampaikan Prof Zubairi Djoerban melalui Twitter pribadinya @ProfesorZubairi pada Minggu, 13 Juni 2021.

"Peringatan. Varian India (Delta) ditemukan pada 28 warga Kudus," kata Prof Zubairi dikutip Galamedia dari Twitter @ProfesorZibairi, Minggu, 13 Juni 2021.

Baca Juga: Prabowo dan Anies Baswedan Dipastikan Kalah Pilpres 2024, Tokoh Papua Beberkan Ganjalannya!

"Sedikit kelalaian kita, maka bisa menyebabkan bahaya lebih besar," tambahnya.

Dalam cuitannya itu, Profesor Zubairi juga memberikan informasi bahwa negara Australia dengan kontrol ketat saja bisa tembus varian tersebut.

"Australia, yang kontrol perbatasannya ketat, bisa ditembus varian ini--yang memang punya transmisibilitas lebih cepat dibanding varian lain. Waspada," kata Profesor Zubairi Djoerban.

Sebelumnya, informasi mengenai warga Kudus yang terkena varian virus Delta India telah dikonfirmasi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Budi menjelaskan bahwa adanya ledakan Covid-19 di Kudus dikarenakan adanya varian Corona India B1617.2 atau Varian Delta.

Dalam keterangan resminya, Budi menyebutkan varian tersebut bisa menyebar karena banyaknya pekerja migran Indonesia yang pulang di kawasan pelabuhan laut.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 13 Juni 2021: Nana Jatuh dari Tangga, Keguguran?

"Penyebabnya karena kemarin pada saat liburan, rakyat kita mungkin sebagian besar sudah euforia karena sudah mulai vaksinasi. Yang kedua juga masuknya strain baru yang penularannya cepat sekali, sehingga kita mulai melihat ada kenaikan yang signifikan di beberapa daerah, khususnya Jawa Tengah," kata Budi dalam keterangan resminya.

"Memang sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru yang kita amati masuknya banyak dari pekerja migran di Indonesia, juga ada banyaknya melalui pelabuhan-pelabuhan laut. Pelabuhan udara biasanya sudah kita jaga dengan baik," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x