Baca Juga: Imbas Cuitannya di Twitter, Istri AHY Annisa Pohan 'Ditegur' Petinggi NU DKI Jakarta
Selain itu, DPPKB juga masif melakukan wawar mupen alias mewawar melalui mobil unit penerangan di masa pandemi guna mencegah klaster keluarga, dengan menyosialisasikan protokol kesehatan.
Sementara itu, Sekretaris DPPKB Kota Bandung, dr. Nina Manarosana mengatakan, pangkal dari kekuatan negara adalah keluarga.
Maka itu, pihaknya juga akan menggelar Webinar tentang Keluarga Keren Tanpa Stunting.
Sebab di masa pandemi, terang Nina, peningkatan kasus stunting sangat mungkin terjadi. Hal itu katena kondisi ekonomi masyarakat banyak terdampak wabah Covid-19.
"Keluarga berperan aktif dalam pencegahan stunting, jangan sampai muncul new stunting. Mudah-mudahan cara pencegahan dan penanganannya tersampaikan," kata Nina.
Dalam Webinar Keluarga Keren Tanpa Stunting yang juga menjadi acara puncak Harganas, DPPKB Kota Bandung akan mengedukasi dan melatih warga.
"Banyak sekali masalah keluarga di masa pandemi, kami punya tenaga penyuluh keluarga di setiap kelurahan. Mereka punya grup WA, grup-grup itu yang kemudian diaktifkan, jadi mereka penyuluhannya melalui grup karena sekarang khawatir melakukan secara langsung," terangnya.
Nina mengatakan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan sejumlah instansi dan lembaga terkait dalam upaya mencegah peningkatan angka stunting di masyarakat khususnya pada masa pandemi Covid-19.