Karena Pandemi Covid-19 dan Era Revolusi Industri 4.0, Gubernur Jabar Dorong Koperasi Melek Digital

- 16 Juli 2021, 10:13 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Parade Virtual Cooperator Indonesia "Koperasi Jawa Barat sebagai Solusi Pemulihan Ekonomi" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (15/7/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Parade Virtual Cooperator Indonesia "Koperasi Jawa Barat sebagai Solusi Pemulihan Ekonomi" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (15/7/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar) /

Selain digitalisasi, rantai pasok atau supply chain juga perlu terus disempurnakan oleh koperasi. Kemudian koperasi juga harus bisa beradaptasi pada standar protokol keamanan hingga perubahan diversifikasi pasar.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 9 Keutamaan Hari Jumat, Mulai Hari Mustajabnya Doa Hingga Dihapuskannya Dosa-dosa

Adaptasi lainya yang harus dilakukan oleh koperasi adalah memodifikasi produk sesuai dengan kebutuhan. Sebagai salah satu contohnya adalah mengenai trend bersepeda yang bisa menjadi peluang untuk mengembangkan produk

"Memodifikasi produk sesuai kebutuhan. Contoh tiba-tiba pasca Covid-19 yang bersepeda banyak sekali, berarti bisnis buat sepatu sepeda, kaos kaki sepeda, baju sepeda, sepedanya," ungkap Emil

Selain itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar juga menyiapkan sebuah inovasi yang disebut kampus ekspor Shopee. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan semakin banya produk-produk Jabar, termasuk koperasi, yang diekspor.

Baca Juga: Quran Surat Al A'la, Ini Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Tadarus dan Tadabur Alqurannya

"Satu inovasi terakhir kampus UMKM Shopee. Kami tidak mau Jabar itu hanya impor. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, tolong dimanfaatkan. Kita punya kampus untuk ekspor," ucapnya.

"Jadi produk-produknya lihat mana yang ekspor apakah kita tahu di Malaysia butuh apa, di sini nanti kampusnya akan memberi tahu, sehingga pasar kita tidak dibatasi oleh pasar berbasis paspor lagi hanya Indonesia tapi bicaranya minimal sudah satu ASEAN sebagai satu wilayah ekonomi," tambahnya. ***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah