GALAMEDIA – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany memandang keberadaan pandemi Covid-19 akan semakin membuka mata tentang disparitas kelas.
"Pandemi (Covid-19) ini semakin membuka mata tentang disparitas kelas," cuit Tsamara, seperti dikutip Galamedia dari akun Twitternya, Jumat, 16 Juli 2021.
Pasalnya, kata Tsamara, pandemi Covid-19 itu identik dengan kemampuan seseorang dalam mengakses obat-obatan terapi Covid-19.
Menurutnya, masyarakat bawah akan mengalami kesulitan dalam mengakses obat-obatan terapi Covid-19.
Baca Juga: Tampol Aksi Blusukan Presiden Jokowi, Gus Umar: Untuk Apa? Stop Blusukan Pakde!
Lantas, ia pun mengunggah daftar harga obat terapi Covid-19 yang bersumber dari Kemenkes, dimulai dari harga Rp 7.500 (12 mg Ivermectin) hingga Rp 6.174.900 (10 persen 50 ml infus IV Immunoglobulin).
"Siapa yang punya kemampuan mengakses obat-obatan ini? Masyarakat bawah akan kesulitan," ungkapnya.
Maka dari itu, Tsamara menegaskan, pemerintah kini mempunyai banyak pekerjaan rumah terkait pandemi Covid-19 yang harus segera diselesaikan.
Dimulai dari pembenahan data penerima bansos hingga transparansi penyaluran bansos.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu, Komisi III DPR RI: Ekonomi Rakyat Akan Makin Terpuruk
Menurutnya, hal tersebut mesti dilakukan pemerintah agar penyaluran bansos dapat berlangsung tepat sasaran sehingga dapat mencegah timbulnya tindak pidana korupsi bansos.
"Pemerintah punya banyak PR: pembenahan data penerima bansos agar tepat sasaran & transparansi penyaluran agar tidak ada korupsi," pungkasnya.
"Nah gini, (PSI) jangan mengecilkan diri cuma jadi oposisi Pemprov DKI Jakarta," tulis akun @Code***.
"Hari ini pemerintah melihat masyarakat dengan sebelah mba. Seandainya hari ini pemerintah melakukan aturan yang namanya pembebasan Covid-19 makan hari ini. Masyarakat tidak akan merasakan susahnya menghadapi persoalan yang sedang terjadi," tulis akun @laila***.***