Hindari Pegasus yang Mengerikan, Jokowi dan Pejabat Negara Sebaiknya Tak Gunakan WhatsApp

- 24 Juli 2021, 18:35 WIB
Dr. Pratama Persadha./dok.istimewa
Dr. Pratama Persadha./dok.istimewa /

Baca Juga: Viral! Anggota DPRD Menembok Pintu Masuk Rumah Penghafal Alquran, PAN Tegas Beri Sanksi

"Saat ini sangat sulit untuk menghindari kemungkinan serangan malware. Pegasus sendiri hanya membutuhkan nomor telepon target. Ponsel bisa jadi terhindar dari Pegasus jika nomor yang digunakan tak diketahui oleh orang lain,” terangnya, Sabtu, 24 Juli 2021.

Chairman lembaga riset siber communication & information system security research center (CISSReC) ini menambahkan, teknik yang digunakan oleh pegasus ini biasa disebut dengan "remote exploit" dengan menggunnakan "zero day attack."

Zero day attack merupakan suatu metode serangan yang memanfaatkan lubang keamanan yang tidak diketahui bahkan oleh si pembuat sistem sendiri belum diketahui.

Juga serangan ini biasanya sangat sulit terdeteksi oleh perangkat keamanan, walaupun terupdate. Hal ini yang membuat pegasus ini sangat berbahaya.

"Bila menilik malware Pegasus, cukup dengan panggilan WhatsApp, ponsel penerima sudah terinfeksi, bahkan tanpa harus menerima panggilannya. Dengan metode yang sama dan mengirimkan file lewat WhatsApp juga bisa menyebabkan peretasan," kata pria asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

Baca Juga: Innalillahi, 107 Warga Jakarta Pusat Meninggal Saat Jalani Isolasi Mandiri

Pratama menjelaskan, bahwa tidak hanya aplikasi Whatsapp saja yang bisa dimonitor namun semua aplikasi yang terinstal didalam smartphone tersebut.

Lebih jauh, Pegasus dapat mengumpulkan semua data ponsel jika malware berhasil ditanamkan, maka data dari ponsel bisa disedot dan dikirim ke server.

Bahkan yang lebih mengerikan, Pegasus bisa menyalakan kamera atau mikrofon pada ponsel untuk membuat rekaman secara rahasia.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x