Presiden Jokowi Mau Generasi Muda Tertarik Jadi Petani: Profesi yang Menjanjikan

- 6 Agustus 2021, 21:15 WIB
Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. /Instagram/ @jokowi

GALAMEDIA – Dalam kesempatan pembukaan acara pengukuhan duta petani milenial Kementerian Pertanian, Jumat, 6 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah hal terkait petani.

Jokowi menginginkan petani menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan menyejahterakan untuk menarik minat anak muda zaman sekarang.

“Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani,” katanya.

Menurut keterangan presiden, 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Sementara yang di bawah 45 tahun hanya 29 persen saja.

Baca Juga: Barcelona Melepas Messi, Joan Laporta: Klub Ini Usianya Lebih dari 100 Tahun dan di Atas Segalanya

Padahal, kata Jokowi, sektor pertanian penting dalam membangun kemandirian pangan Tanah Air. Sektor pertanian juga membukttikan menjadi salah satu sektor tangguh.

Di saat hampir semua sektor menurun dan lesu pada kontraksi tahun 2020, sektor pertanian masih tumbuh positif 1,75 persen.

Presiden RI ke tujuh ini memastikan pemerintah akan berusaha membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan profesionalisme serta daya saing.

Sehingga Jokowi berharap agar petani dan kelompok tani tidak hanya bergerak di hulu (on-farm) saja. Tapi mereka mulai masuk ke tahap hilir alias tahap pengolahan pascapanen.

Dengan ini, dia ingin petani Indonesia mampu menguasai proses packaging dan trading (dagang). Karena sisi inilah yang menguntungkan.

Baca Juga: Megawati-Puan vs Jokowi-Ganjar Pranowo, Refly Harun: Jokowi dan Ganjar Pranowo Tak Punya ‘Darah Biru’ Politik

“Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh,” jelasnya.

Jokowi menilai hal tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan para petani. Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya kompetensi petani guna bersaing dengan produk lintas negara.

Kompetensi, lanjutnya, harus mencakup soal keterampilan teknis, pemanfaatan teknologi, serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemen.

Selain itu, akses kredit usaha rakyat (KUR) dari pihak bank juga harus dimanfaatkan dengan baik.

“Akses kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas kegiatan agribisnis dan kesejahteraan petani,” terang Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini mengingatkan agar KUR tidak terbatas untuk permodalan tani saja, melainkan juga untuk pascapanen, seperti pengolahan, pengemasan, serta pemasaran.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x