Kemenag Geser Tahun Baru Islam, Abdullah Rasyid: Mengaku Islam Apa Guna, Jika Iman Sudah Tergadai

- 8 Agustus 2021, 14:33 WIB
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Kemenag menetapkan tahun baru Islam 1 Muharam 1443 H, sementara hari libur tahun baru Islam digeser ke 11 Agustsu 2021.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Kemenag menetapkan tahun baru Islam 1 Muharam 1443 H, sementara hari libur tahun baru Islam digeser ke 11 Agustsu 2021. /Kemenag



GALAMEDIA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa Tahun Baru Islam 1443 H akan tetap jatuh pada 10 Agustus mendatang.

Walaupun begitu, Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag menegaskan bahwa pemerintah kini harus menggeser tanggal merah Tahun Baru Islam 1443 H dari 10 Agustus ke 11 Agustus 2021.

Perubahan tanggal merah Tahun Baru Islam 1443 H ini telah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menpan RB, Menag, dan Menaker.

Baca Juga: Saat Kades Pakai Rubicon dan Bupati Hanya Pakai Pajero, Ini Hikmat yang Bisa Diambil

Selain Tahun Baru Islam, menurutnya, pemerintah juga telah memutuskan pergeseran tanggal merah Maulid Nabi Muhammad SAW dari 19 Oktober ke 20 Oktober 2021.

Kamaruddin menuturkan bahwa pemerintah melakukan pergeseran itu semata-mata demi mengurangi potensi penularan virus penyebab Covid-19.

“Hari liburnya yang berubah, bukan hari besar keagamaannya,” tegas Kamaruddin, seperti dikutip Galamedia dari website resmi Kemenag, Minggu, 8 Agustus 2021.

Lantas, perubahan tanggal merah tersebut menuai respon negatif dari netizen dengan nama akun @NenkMonica.

Baca Juga: Jokowi Berharap Generasi Muda Bersedia jadi Petani, Refrizal: Pak Jokowi Dulu, Nanti Rakyat Ikut

“Antek-antek kekuasaan tidak akan menyadari jika cara-cara seperti ini adalah salah satu cara untuk mengkeb*** Islam dan panji-panji di negara kita,” kata akun @NenkMonica.

“Seandainya arah kiblat diubahpun para antek-antek kekuasaan akan hadir untuk melegimitasinya. Bukan ilmu yang kurang dari para antek-antek tersebut tapi iman yang lemah,” sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid merasa tidak heran dengan keberadaan respons negatif tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Beri Bukti Efektivitas PPKM, Ali Ngabalin: Sebentar Lagi Virus Akan Terbirit-birit

“Apa guna mengaku Islam. Jika iman sudah tergadai,” cuitnya, seperti dikutip Galamedia, Minggu, 8 Agustus 2021. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x