Donor Negara Asing Distop Hingga Sistem Perawatan Kesehatan Afghanistan Berisiko Runtuh, WHO Ambil Langkah Ini

- 31 Agustus 2021, 08:45 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. /WHO

GALAMEDIA - Dua lembaga bantuan utama dunia mengatakan sistem perawatan kesehatan di Afghanistan berisiko runtuh.

Ini karena terhentinya donor dari negara asing setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.

Lembaga donor internasional termasuk Bank Dunia dan Uni Eropa kini membekukan dana bantuan.

Baca Juga: Pejabat Polisi Pingsan Dikeroyok Pendukung HRS, Husin Shihab: Gak Salah Kalau Ada yang Ditembak Mati

“Salah satu risiko besar bagi sistem kesehatan di sini pada dasarnya runtuh karena kurangnya dukungan,” kata Filipe Ribeiro, perwakilan Afghanistan untuk Doctors Without Borders yang dilansir Aljazeera.

“Sistem kesehatan secara keseluruhan di Afghanistan kekurangan staf, perlengkapan dan dana, selama bertahun-tahun. Dan risiko besarnya adalah bahwa kekurangan dana ini akan berlanjut dari waktu ke waktu,” sambungnya.

Necephor Mghendi, kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Afghanistan (IFRC) mengatakan sistem perawatan kesehatan yang rapuh saat ini sangat bergantung pada bantuan asing.

Baca Juga: Mantan Jubir KPK Bongkar Penghasilan Pimpinan KPK, Fahri Hamzah: Kita Bayar Pajak, Mereka Mubazirkan!

Mghendi mengatakan penutupan bank-bank di Afghanistan membuat hampir semua lembaga kemanusiaan tidak dapat mengakses dana hingga vendor dan staf pun tidak dibayar.

Kondisi kian parah dengan persediaan medis yang memerlukan pasokan cepat.

“Pasokan yang seharusnya bertahan selama tiga bulan tidak akan bisa bertahan tiga bulan. Kami mungkin perlu mendapatkannya lebih awal dari itu,” kata Mghendi.

Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi Covid-19, Jabar Selalu Juara Investasi, Ini Tiga Alasannya

Ribeiro mengatakan MSF telah menimbun pasokan medis sebelum pengambilalihan tetapi dengan penerbangan yang terganggu dan perbatasan darat yang berantakan, tidak jelas kapan bantuan akan sampai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal pekan ini mengatakan pesawat yang membawa 12,5 ton obat-obatan dan perlengkapan kesehatan telah mendarat di Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara, sekaligus pengiriman pertama sejak Taliban berkuasa.

WHO mengatakan pesawat yang terbang dari Dubai akan mengirimkan pasokan ke 40 fasilitas kesehatan di 29 provinsi di seluruh negeri.

Baca Juga: Usai Dicibir Soal Photoshoot, Tagar #WeStandForAryaManda Trending Sebagai Dukungan dari Fans Arya dan Amanda

Pasokan yang meliputi peralatan trauma dan darurat cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar lebih dari 200.000 orang, menyediakan 3.500 prosedur bedah dan merawat 6.500 pasien trauma.

“Setelah berhari-hari bekerja tanpa henti untuk menemukan solusi kami sekarang dapat mengisi kembali sebagian stok fasilitas kesehatan di Afghanistan,” kata direktur regional WHO untuk Mediterania Timur, Ahmed al-Mandhari.

“Badan-badan kemanusiaan seperti WHO menghadapi tantangan besar dalam mengirim pasokan penyelamat ke Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir karena kendala keamanan dan logistik,” tambah al-Mandhari.

Baca Juga: Habib Rizieq Batal Bebas, Christ Wamea Singgung Bima Arya: Tega Sekali Memasukan Ulama di Penjara!

Lebih lanjut WHO berterima kasih kepada Pakistan yang menyediakan pesawat untuk pengiriman.

Pengiriman yang terbaru merupakan  bantuan pertama dari tiga penerbangan yang direncanakan dengan Pakistan International Airlines.

WHO mengatakan pihaknya tengah  bekerja untuk memastikan pengiriman minggu ini bukan yang terakhir.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x