Mau Kerja di Luar Negeri? Peluang Terbuka Lebar, BP2MI Siap Memfasilitasi

- 16 September 2021, 15:54 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani (tengah) memberikan keterangan usai penandatanganan kerja sama dengan yayasan pendidikan di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis, 16 September 2021./Lucky M Lukman/Galamedia
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani (tengah) memberikan keterangan usai penandatanganan kerja sama dengan yayasan pendidikan di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis, 16 September 2021./Lucky M Lukman/Galamedia /

"Tidak boleh lagi itu menjadi kendala. Negara akan fasilitasi dan memberikan kemudahan anak-anak bangsa untuk menangkap peluang kerja di luar negeri," tegas Benny.

Selain persolan biaya, masalah keterampilan hingga bahasa juga dianggap menjadi kendala. Untuk mengatasi itu, pihkanya berkolaborasi dengan lembaga pendidikan.

Hari ini di Kota Bandung, ada enam yayasan dan lima perguruan tinggi yang menandatangani perjanjian kerja sama dengan BP2MI untuk memberikan pelatihan kepada calon pekerja migran.

"Mereka harus mendatkan pelatihan, keterampilan yang akhirnya mereka memiliki keahlian, keterampilan, kemampuan berbahasa cukup kuat," ujarnya.

Baca Juga: Dari Hwasa MAMAMOO hingga Lisa BLACKPINK, Berikut Idol Kpop yang Punya Gaya Khas

"Tidak boleh kalah dengan pekerja Filipina dan tentu mereka yang nanti bisa dikategorikan memenuhi atau memiliki kualifikasi kompetensi," pungkas Benny.

Di tempat yang sama, pimpinan ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan Ak.,MM menyebut pihaknya sudah melakukan langkah kerja sama dengan negara lain terkait penempatan mahasiswanya untuk magang atau bekerja.

"Sudah sejak tiga tahun lalu kami melakukan ini. Dan sekarang model yang kami lakukan diadopsi oleh BP2MI dan kampus lain. Ini cara yang bagus untuk meningkatkan kualitas PMI kita," ujar Dadang.

Ia menerangkan, di ITB STIKOM Bali, mahasiswanya diberikan peluang mengenyam pendidikan sekaligus bekerja di luar negeri.

Sebagai contoh, mahasiswa selama setahun pertama diberikan pelajaran dan pelatihan. Kemudian di tahun ke dua dikirim ke Jepang untuk bekerja hingga tiga tahun.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x