"Pemeriksaan sampling acak itu, misalnya dilakukan para petugas dengan mendatangi Balaikota Bandung, karena dulu Balaikota juga pernah menjadi klaster, atau bisa juga datang di sini dengan mengecek para pegawai kita. Kemudianjuga ke cafe, restoran, dan tempat lainnya yang berpotensi terjadi klaster," ucapnya.
Selain itu, untuk memastikan akurasi dan validasi antara data dengan kondisi real di lapangan, serta meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.
"Ketika dari hasil pemeriksaan sampling acak itu ditemukan adanya yang positif Covid-19, hal itu sebagai warning bagi kita semua untuk lebih mengetatkan protokol kesehatan," tambahnya.***