Bossman Mardigu Nyatakan Dunia Dalam Kondisi Perang: Anda Harus Gunakan Survival Mode!

- 19 September 2021, 09:15 WIB
Bossman Mardigu
Bossman Mardigu /Twitter @_mardial/

GALAMEDIA - Pegiat media sosial Bossman Mardigu alias Mardigu Wowiek menyatakan saat ini negara Indonesia dalam keadaan perang. Tak hanya Indonesia melainkan juga dunia.

Bahkan ia menyebutkan sebagai perang dunia ketiga.

Hal tersebut terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Sejumlah negara hingga saat ini masih terbelengu dengan permasalahan tersebut.

Sehubungan hal itu, ia menyarankan kepada publik untuk menggunakan survival mode.

"Anda harus survive, anda harus sehat, anda harus semangat, bersatu berjuang, anda harus bergandengan tangan, bersatu mengalahkan masalah kesehatan dan ekonomi," ujarnya pada tayangan video pada kanal YouTube Bossman Mardigu Official dikutip Minggu, 19 September 2021.

Terkait hak itu, ia menyarankan publik untuk mengurangi gerak atau pergerakan. "Bagi yang memiliki masalah keuangan bisa mengakses Santara. Kemudian bisa menabung di Dinaran," ujarnya.

Baca Juga: PDIP Tolak Tegas 3 Periode, Pengamat: Tapi Ucapan Jokowi Belum Tentu Bisa Dipegang    

"Jangan banyak gerak dulu. Saat ini Ikuti aturan pemerintah PPKM. Stay healthy," ujarnya.

Dalam video instagram @mardiguwp, ia pun mengingatkan kaum globalis kini tengah mengoperasikan HAARP (High-Frequency Active Auroral Research Program). Alat tersebut dipercaya bisa mengubah cuaca.

Menurutnya, hal tersebut bisa digunakan sebagai Climate Warfare (perang cuaca) menggunakan magnetic laser beam.

Mardigu pun mengungkapkan peristiwa bendungan di China yang jebol akibat tiga provinsi mengalami banjir hebat di wilayah tersebut.

HAARP ini sudah lama jadi sasaran teori konspirasi rekayasa cuaca dan 'bencana alam'. Salah satu yang paling terkenal adalah spekulasi dari ucapan yang dituturkan oleh fisikawan senior ternama, Prof Michio Kaku.

Saat diundang pada acara CBS This Morning beberapa tahun lalu, tepatnya 2013, Prof Michio Kaku menjelaskan banyak orang yang mengeluh soal cuaca tapi tidak menyadari apa yang bisa mereka perbuat dengan itu.

"Bukannya melakukan tarian pemanggil hujan tradisional, kami fisikawan menembakkan laser triliunan watt ke angkasa untuk merekayasa terjadinya awan-awan hujan, kali ini kami menggunakan hukum-hukum fisika bukan dengan mantra," ucap Prof Michio Kaku.

Ia kemudian menambahkan bahwa ilmuwan menggunakan laser triliunan watt untuk membantu agrikultur dengan merekayasa cuaca, dan berkelakar ini juga bisa digunakan untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Namun ucapan selanjutnya yang membuat heboh dan menjadi teori konspirasi.

Baca Juga: Seruan Unsubscribe Menggema! Bossman Mardigu Yakin Tak Ada Orang Bisa Tiru Podcast Deddy Corbuzier

"Atau pertandingan bola, apa saja untuk kegiatan luar ruangan, dan bahkan badai, itu bisa dilakukan lewat modifikasi cuaca," sambungnya.

"Ceritanya 100% salah," jawab Prof Kaku singkat kepada Snopes.

Namun, mengutip dari Snopes, Kaku sendiri membantah teori liar tersebut. Ia tidak pernah menyebut HAARP adalah penyebab atau bertanggung jawab dengan badai-badai yang terjadi.

Dia mengatakan saat itu ia tengah membahas kemungkinan potensi menurunkan hujan menggunakan laser dan alat lainnya.

Bicara lebih lanjut, kita akan membahas mengenai HAARP itu sendiri. HAARP merupakan stasiun cuaca yang terletak di Gakona, Alaska, AS. Stasiun ini memiliki banyak antena transmitter yang bisa menembakkan frekuensi gelombang radio ke atas atmosfer Bumi.

Baca Juga: Dikagumi Bossman Mardigu, Deddy Corbuzier: Saya dari Susah Sudah Sombong!

Melansir Ibtimes, HAARP diinisiasi oleh Pentagon di bawah arahan Defense Advance Research Project Agency (DARPA). Stasiun cuaca tersebut diklaim mampu mempengaruhi ionosfer dan stratosfer.

Besar energi pada fasilitas HAARP sendiri adalah 3,6 juta watt. Tapi mampukah angka ini bisa merekayasa 'bencana alam'? Meski kelihatannya besar, banyak ahli sepakat bahwa masih butuh angka lebih besar untuk dapat merekayasa bencana alam. Pemerintah AS juga sering membantah mengenai teori tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah