PDIP Tahu Ada Kelompok yang Tidak Suka Indonesia ‘Mesra’ dengan China: Dikira Antek Komunis Lah

- 23 September 2021, 20:37 WIB
Anggota DPR RI TB Hasanuddin.
Anggota DPR RI TB Hasanuddin. /Dpr.go.id

GALAMEDIA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tb Hasanuddin menyebut ada kelompok yang tidak suka dengan keputusan pemerintah Indonesia menjalin hubungan erat dengan China di berbagai sektor.

Mengingat, kedekatan Indonesia dengan China seolah semakin mesra setiap harinya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mencontohkan seperti adanya penggiringan opini yang beredar di media sosial dengan menyebarkan narasi bahwa rezim ini adalah anak buah komunis.

“Akhir-akhir ini saya juga bicara dengan kelompok yang tidak suka kita 'dekat' dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Mungkin sekarang bapak ibu lihat medsos, pemerintahan ini adalah pemerintah komunis, dekat dengan China, apa-apa China, dan sebagainya, kelompok itu ada dan real,” ujarnya pada wartawan dilansir Galamedia Kamis, 23 September 2021.

Baca Juga: Mantan Anak Buah SBY Jadi 'Musuh' AHY, Bakal Bikin Heboh di Mahkamah Agung

Selain itu, menurut dia, kelompok tersebut terus mendesak pemerintah bergabung dengan Amerika Serikat (AS), Australia, hingga Inggris.

“Mereka mendesak supaya kita ikut masuk dalam blok Amerika, yang notabene ikut masuk ke dalam AUKUS, jadi AUKUSI begitu. Itu Australia, UK, US, dan I, ini sudah bergelinding, saya pernah diskusi,” tuturnya.

Dia melanjutkan, ada juga kelompok lainnya yang merupakan mantan prajurit.

Mereka meminta agar Indonesia bersiap dengan perkembangan AUKUS. Bahkan meminta agar Indonesia melawan kerja sama AUKUS tersebut.

Baca Juga: Tabungan Kurban dan Aqiqah, Bantu Masyarakat dengan Perencanaan Sejak Awal

“Tapi juga ada teman-teman saya mantan prajurit, 'Komisi I harus kuat persenjataan, kita lawan', yang dilawan yang mana? Saya yang penting jaga kedaulatan. Saya mohon dua sisi ini, bahkan di ruangan ini bisa jadi ada mulai panas,” jelasnya.

Ia menyarankan untuk pemerintah mengambil sikap dengan cara diplomasi.

Salah satunya, mengambil keuntungan tensi politik yang kian memanas antara China dan AS berkaitan dengan AUKUS.

Baca Juga: Tutup 7 BUMN, Erick Thohir: Kasihan, Para Pegawainya Terkatung-katung

“Yang sudah diluncurkan Ibu Menlu kode etik menyelesaikan masalah di wilayah laut bila terjadi ada gesekan dengan sit and talk, duduk dan bicara, tidak boleh gunakan senjata atau apapun kekerasan. Menurut saya sudah benar, kita tak boleh terpancing ke mana pun," imbuhnya.

Lebih jauh, dia berharap pemerintah tidak terpancing dengan memihak AS ataupun China.

Sebab, situasinya kini negara sedang tak diperlukan untuk mengambil tindakan tegas.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x