Dia juga khawatir bahwa yang akan memimpin Indonesia nantinya adalah pemain ‘tua’.
“Rugi benar bangsa ini dan rakyat didalamnya, lagi banyak “pemain bagus” begini tapi mereka tidak bisa turun main ke lapangan krn sistem pertandingan yg dibuat. Bahkan jangan2 satupun nanti tak ada yg bisa turun. Malah yg turun pemain tua lagi. Atau yg kelasnya “Seri B”. Ampun!” sambungnya.
Sehingga dia berharap agar tokoh-tokoh muda tersebut tidak ‘dimatikan’ dengan sistem yang dibuat oleh pemerintah.
“Jika didunia kependudukan kita sdg mengalami bonus demografi penduduk usia produktif, didunia kepemimpinan mungkin mereka inilah wujudnya. Dgn lagi melimpahnya para pemimpin muda masa depan begini, masak mau kita matikan? Krn sistem yg dibuat bangsanya sendiri mengunci mereka!” tegasnya.***