Sebab itu, dia menegaskan bahwa kediran Kemenag bukanlah hadiah buat siapapun melainkan tugas utama negara Pancasila untuk menangani, menyelenggarakan dan memfasilitasi urusan agama.
Hal seperti itu merupakan khas Indonesia yang berturut-turut dari pengalaman sejarah berabad-abad.
"Karena itu, kita tidak perlu mencontoh bangsa lain. Kita punya problema sendiri yang perlu kita pecahkan sendiri, yang kita anggap sesuai dengan kira sendiri," tegas Yusril.
"Sebab itu, pertahankan dan kembangkan keberadaan Kementerian Agama sebagai salah satu ciri khas konsep bernegara kita yang berdasarkan Pancasila. Menteri Agama seyogiyanya fokus menangani dan memecahkan berbagai problema keagamaan di negara kita," sambungnya.
Di akhir paparannya, dia menegaskan bahwa ucapan Menag Yaqut soal Kemenag adalah hadiah bagi umat Islam seluruhnya maupun bagi NU saja tidak ada gunanya dan cenderung membuat gaduh dan buang-buang energi.
"Omongan soal Kementerian Agama adalah hadiah buat umat Islam seluruhnya atau hadiah khusus bagi NU saja tidak ada gunanya. Omongan seperti itu hanya bikin gaduh, membuang energi dan tidak menguntungkan siapapun." pungkasnya.***