"Nih orang ngakunya rektor tapi bodohnya minta ampun , bukannya sejak 2018 Presiden Jokowi tdk bisa intervensi Hukum ? #ArogansiFPI," cuita akun @HaidarYahya.
"Ndeh rektor bodoh sales taliban ikut-ikutan jadi kompor meleduk, coba lihat besok dia orasi paling depan apa duduk manis dirumah si musni #ArogansiFPI," tulis akun @Zubairyahya14.
Selain itu, banyak warganet lain yang juga menanggapi miring reuni akbar 212 itu, sebab agendanya terkesan melawan hukum.
Baca Juga: Tegas, Ali Mochtar Ngabalin Jawab Tudingan Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis Tes PCR
Warganet menyoroti agenda reuni akbar 212 itu yang salah satunya menuntut pemerintah untuk segera membebaskan Habib Rizieq Shihab.
Dari agenda menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab itu pun, membuat warganet sangat heran dengan acara yang digagas oleh PA 212 tersebut.
"Negara ini negara hukum,, hukuman belum usai kok dah minta dibebasin. Pandemi belumlah usai, jangan membuat keadaan yg sudah stabil menjadi kacau. #ArogansiFPI," kata akun @birulangit.
"Sudah jelas salah dan ditetapkan pengadilan, menuntut dibebaskan. atas dasar apa? jgn sampai negara di injak-injak kaum intoleran arogan. #ArogansiFPI," cuit akun @SayNoToMunafik.
"Dulu demo untuk memasukan orang ke penjara, kemudian akan demo untuk mengeluarkan orang dari penjara. #ArogansiFPI," terang akun @sip_is_sip.
Tak hanya itu, warganet lain menilai bahwa reuni akbar 212 itu merupakan cara PA 212 untuk memprovokasi masyarakat Indonesia.