"Karena kalau dari Papua itu aksesnya cukup sulit, lalu kubisnya diangkut ke kontainer, itu butuh tekstur kubis yang kuat dan lentur, jadi Green Nova cocok di sana," kata Yudi.
Baca Juga: Heboh Tagar #1Hari1Oknum dan #PercumaLaporPolisi, Begini Penjelasan Polri
Selain itu, menurutnya benih Green Nova bisa meingkatkan produksi hingga 20 persen dari biasanya. Namun, kata dia, hal tersebut tergantung kepada aspek ketinggian dataran tempat penanaman.
Sementara itu, Head of Portfolio PRISMA Gracia Christie Napitupulu mengatakan, saat ini di Papua pun banyak masyarakat yang bermukim di dataran tinggi melakukan aktivitas pertanian.
Tetapi menurut Gracia, sayuran yang dihasilkan masih kerap belum memenuhi keinginan konsumen dari aspek kualitasnya.
"Komoditas yang banyak dicari itu pakcoy, tomat, di sana tomat banyak yang kecil-kecil, tapi banyak orang mencarinya yang besar," kata Gracia.
Sehingga saat ini kebutuhan sayuran di Papua itu masih bergantung ke daerah lainnya. Padahal menurutnya potensi pertanian di Papua sangat mendukung.
"Melalui kerjasama ini kami akan melakukan pengecekan juga bagaimana dampak produk benih yang sudah dikenalkan kepada petani ini terhadap peningkatan pendapatan mereka, mereka juga diharapkan mengalami kesejahteraan yang baik, dan siklus itu akan berlanjut," kata Gracia.***