Gempita Budaya Wujud Nyata Kolaborasi Pemprov Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta

- 8 Desember 2021, 21:34 WIB
Pertukaran cendera mata dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Pertukaran cendera mata dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. /

GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan serta kolaborasi antar dua provinsi. Momen tersebut berlangsung dalam acara Gelar Muhibah Pikat Amerta (Gempita) Budaya yang diselenggarakan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 7 Desember 2021.

Pertukaran cendera mata dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ridwan Kamil berharap kedua provinsi dapat berkolaborasi lebih untuk membangkitkan banyak sektor.

"Alhamdulillah Jawa Barat khususnya Kota Bandung mendapatkan kehormatan dengan hadirnya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X juga beserta ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang berkenan hadir mendampingi. Yogyakarta dan Jawa Barat itu bersaudara, selalu kolaborasi untuk kebaikan negeri. Mudah-mudahan semua yang hadir berkenan untuk kita tunggu kerja sama lanjutannya di masa depan baik dalam bidang ekonomi, bidang kebudayaan, bidang pariwisata, dan bidang-bidang lainnya," ungkap Ridwan Kamil.

Hal senada disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Menurutnya, kolaborasi kebudayaan Pasundan dan Jawa bisa dikembangkan menjadi kerja sama yang membawa keuntungan untuk banyak pihak.

Baca Juga: Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Desa Wisata Jawa Barat Raih Juara di Beberapa Kategori

"Perpaduan bisa terinspirasi dari pertukaran persona budaya malam ini antara tarian Sunda yang lincah ceria penuh gairah, dikolaborasikan dengan Bedoyo Sapto yang memiliki gerak gemulai bak mengalirnya air tanpa henti. Menurut saya ini perbedaan yang justru menjadi unsur perpaduan mengandung arti. Memang terasa mudah mengucapkannya, tetapi akan menghadapi banyak kendala kultural dalam penciptaannya agar bisa terbentuk sebuah harmoni," ucap Sri Sultan.

"Hal tersebut kurang lebih serupa dengan mewujudkan kohesi sosial di tengah masyarakat seperti sekarang ini. Tetapi justru di situlah tantangannya. Paling tidak kerja sama G to G ini saya harapkan bisa berkembang secara organis dan berjaringan menjadi B to B antar elemen masyarakatnya sendiri. Karena berdasarkan fakta dan data yang ada, ketua kelompok masyarakat Bandung dan Yogykarta memiliki kesamaan talenta yakni inovasi dan kreativitas. Demikianlah harapan kami yaitu membangkitkan kreativitas masyarakatnya dalam berbagai bidang dan profesi untuk lebih meningkatkan nilai tambah pada potensi masing-masing dan memberikan pencerahan rmpersatuan dan kesatuan Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Pergerakan Tanah Terjadi di Sukabumi Rusak 37 Rumah, Kemensos Siapkan Tempat Evakuasi

Pada kesempatan ini, dihadirkan kesenian Bedhaya Sapta yang menjadi ciri khas Yogyakarta. Selain itu ada kesenian musik angklung yang diibaratkan sebagai identitas Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x