GALAMEDIA - Sebuah grafiti berupa kritikan pada pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un baru-baru ini ditemukan di Pyongyang.
Penemuan grafiti itu terjadi saat Pyongyang menjadi tuan rumah Rapat Pleno keempat Komite Sentral Kedelapan dari Partai Buruh Korea.
Melansir Daily NK, grafiti tersebut ditemukan di luar sebuah apartemen di Distrik Pyongchon Pyongyang pada 22 Desember.
Baca Juga: KABAR PERSIB TERKINI: Ini Skenario Terburuk Strategi Maung Bandung di 3 Laga Awal Putaran 2
Grafiti itu berbunyi: “Kim Jong Un, kamu bajingan. Orang-orang mati kelaparan karenamu.”
Grafiti tersebut ditemukan oleh seorang penduduk yang tinggal di Distrik Pyongchon sekitar pukul 04:20.
Sesuai protokol, kepala inminban melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan setempat yang kemudian melaporkannya ke Kementerian Keamanan Negara Cabang Kabupaten.
Baca Juga: Cuitan Ferdinand Hutahaean Soal 'Allahmu Lemah' Bikin Gaduh, Ustaz Hilmi Firdausi Keluarkan Dalil
Laporan tersebut diteruskan ke Kementerian Keamanan Negara Cabang Kota; akhirnya, dilaporkan ke cabang nasional kementerian.
Setelah itu, Kementerian Keamanan Negara cabang nasional, kota, dan distrik mengerahkan semua agennya untuk menutup tempat kejadian dan menghapus coretan.
Diketahui, Korea Utara secara tegas melarang semua tindakan langsung mengkritik pemimpin negara, Kim Jong Un.
Hal itu dianggap sebagai kejahatan terhadap negara atau penghasutan, pihak berwenang kemudian mengirim pelaku ke kamp penjara politik atau bahkan mengeksekusi mereka.
Pada Maret 2018, seorang kolonel di Departemen Staf Umum dieksekusi di depan umum setelah ia dinobatkan sebagai biang keladi di balik coretan yang ditinggalkan di Gedung Kebudayaan Pyongyang 25 April yang mengkritik rezim Kim.
Grafiti tersebut disinyalir sebagai bukti bahwa peraturan dan kontrol yang berlebihan oleh Korea Utara dalam upaya karantina darurat Covid-19.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan di Asia Afrika Bandung
Pasalnya diketahui semenjak Covid-19 menyebar di seluruh dunia, Kim Jong Un menutup seluruh akses masuk dan keluar Korea Utara.
Pihak berwenang mengatakan bahwa insiden grafiti itu adalah hal serius pasalnya ujaran kebencian yang dituliskan muncul di sekitar peringatan 10 tahun kematian mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong Il (17 Desember), hari ulang tahun ibu Kim Jong Il, Kim Jong Suk. (24 Desember), dan rapat paripurna partai mulai 27 Desember.***