Keraton Yogyakarta Ramai Jadi Perbincangan Karena Dilelang Secara Daring

- 6 Januari 2022, 22:53 WIB
Keraton ngayogyakarta hadiningrat/Sumber: Litbang Kemendagri
Keraton ngayogyakarta hadiningrat/Sumber: Litbang Kemendagri /

GALAMEDIA - Keraton Jogja sedang heboh di jagat maya sebab muncul kabar bahwa tempat tersebut dilego di situs Next Earth.

Berita tersebut langsung ramai diperbincangkan sebab Keraton Jogja bukanlah tempat biasa.

Di Keraton Jogja terdapat dua alun-alun, yakni bagian selatan dan bagian utara. Dan yang tengah disorot adalah bagian alun-alun utara.

Keraton Jogja sebelah utara mempunyai luas 300m X 300m, dan banyak ditumbuhi pohon beringin. Area ini sering digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Beredarnya kabar mengenai penjualan alun-alun keraton Jogja tentu mengejutkan sebab tempat tersebut adalah bagian dari kawasan pemerintahan Jogja.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Desak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: Tangkap Ferdinand Hutahaean Demi Bangsa

Terlebih lagi bangunan yang ditawarkan dalam situs online tersebut adalah bagian yang penting dari pusat pemerintahan.

Di situ terdapat Gedung Kepatihan, dan Istana Negara Gedung Agung, tempat presiden berkantor ketika berada di Jogjakarta.

Pihak yang menjual Keraton Jogja di situs Next Earth itu adalah akun dengan nama pengguna Yofhiant.

Di laman tersebut, kita bisa melihat kawasan tersebut dijual dengan harga yang fantastis.

Gedung Kepatihan dijual dengan harga lebih dari 17 USDT, sementara alun-alun utara keraton dibanderol senilai 237 USDT lebih.

Juru bicara Keraton menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah terlibat atau bekerja sama mengenai jual beli di situs virtual tersebut.

Baca Juga: Heboh Kasus Ferdinand Hutahaean, Mahfud MD Singgung Ucapan Gus Dur: Allah Tidak Lemah

Pihaknya juga tidak pernah memberikan izin kepada pihak manapun untuk menjual aset penting bagi pemerintah DI Yogyakarta.

Meskipun belum ada tindakan lebih tegas, pihak Keraton meminta pemilik situs untuk segera mencabut penawaran tersebut.

Jika isu ini berkembang lebih luas dan membahayakan, maka pihaknya akan mengambil tindakan hukum. Namun, sejauh ini mereka masih memantau perkembangan.

Mendengar kabar menghebohkan itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X merespon dengan santai.

Menurutnya, transaksi itu sama saja dengan permainan monopoli. Tempat mana pun dapat dijual dan dibeli, tapi tidak pernah ada kegiatan fisik secara real.

Di dunia virtual, lanjut pemimpin Jogja ini, siapa pun bisa mengadakan keramaian tapi tetap tidak berlaku di dunia nyata.

Baca Juga: Nasdem Punya 3 Jagoan Untuk Geser Anies Baswedan di DKI Jakarta

Dan apabila terjadi transaksi, klaim tersebut tidak sah sebab tidak bisa dibuktikan dengan bukti fisik apapun.

Salah satu warga Bantul, Hendy Prasetyo mengecek situs tersebut, ingin membuktikan kebenaran informasi tersebut.

Saat mengakses fitur Buy Land, informasi mengenai penjualan Keraton Jogja terlihat di sana, lengkap dengan harga masing-masing aset.

Meskipun bukan hal yang real, namun menurutnya ditakutkan hal ini akan berdampak buruk bagi Keraton Jogja, misalnya terjadi penyalahgunaan fungsi Keraton Jogja secara virtual.

Apalagi di masa depan, diprediksi dunia virtual akan semakin berkembang dan mungkin saja lokasi di bumi manapun bisa disewakan secara virtual, termasuk Keraton Jogja.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah