Network
GALAMEDIA – Data pasien rumah sakit yang dikelola Kementerian Kesehatan diduga bocor.
Menanggapi dugaan server Kemenkes kembali diretas, Kominfo pun menanggapi kasus dugaan peretasan tersebut.
Dikutip Galamedia dari situs resmi Kominfo pada 7 Januari 2022 dalam Siaran Pers No. 3/HM/KOMINFO/01/2022.
Baca Juga: 7 C-Drama tentang CEO yang Bisa Temani Akhir Pekanmu, Awas Baper!
“Merespons pemberitaan yang beredar terkait dugaan kebocoran data pasien yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi pada Kamis, 6 Januari 2022.
“Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).”
Tak hanya itu, pihak Kominfo juga memberikan tindakan yang tegas.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Kazakhstan yang Indah dan Bersejarah, Salah Satunya Museum Terbesar di Asia Tengah
“Kementerian Kominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik publik maupun privat yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE terkait baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," kata Dedy.
Dilansir dari Antara, pihak Kemenkes juga ikut bicara mengenai kasus tersebut.
“Kami sedang melakukan Assessment permasalahan yang terjadi dalam mengevaluasi sistem kami”.
Kata Setiaji selaku Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan. Kasus peretasan tersebut diduga terjadi pada 28 Desember 2021.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 7 Januari 2022: Dewa dan Pasha Kerjasama Hajar Kevin
Peretas diduga menjual data yang berisikan informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit dalam sebuah forum.
Diketahui jumlah total data pasien tersebut ada sekitar 720GB.
Seorang peretas yang mengunggah di forum tersebut juga menyertakan 6 juta sampel data yang berisikan nama pasien, rumah sakit, foto pasien hasil tes Covid-19 dan hasil X-Ray.***
