Network
GALAMEDIA - Air mancur di Taman Bunderan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi beroperasi 4 kali dalam seminggu dengan durasi 2 jam tiap harinya, yakni Senin dan Rabu dari pukul 08.00 sampai 10.00 WIB, Jumat dan Sabtu dari pukul 19.00 sampai 21.00 WIB.
Sementara daya listrik dari mesin air mancur yang dipakai cukup tinggi, yakni mencapai 23.000 VA (Volt Amper). Sehinggga untuk membyara listrik perbulannya, Pemkot cimahi harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1,5 juta. Jika ditotalkan selama setahun, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp18 juta.
"Operasionalnya setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu, masing-masing selama dua jam. Tahun ini kita hanya pemeliharaan saja. Biaya petugas 2 orang tapi mereka sambil pemeliharaan taman-taman lainnya juga, obat treatment dan bayar listrik. Untul bayar listrik per bulannya sekitar Rp1,5 juta," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Pertamanan dan Dekorasi DPKP Kota Cimahi, Mira Nurmeita Gantini, Minggu 9 Januari 2022.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas PDIP Tertinggi Disusul Golkar Sementara PSI Terperosok Tak Lolos Ambang Batas
Menurut Mira, sekarang ini operasional air mancur di Taman Bunderan Leuwigajah sudah dilakukan secara rutin.
Sebelumnya saat awal pandemi Covid-19, Pemkot Cimahi memutuskan tidak mengoperasikan air mancur tersebut untuk sementara, karena untuk menghindari kerumunan.
"Iya dulu kerasa efek jadi menimbulkan kerumunan, sekarang masyarakat sudah biasa jadi tidak sampai berkerumun. Kalau yang siang sambil pemeliharaan pas kasih treatment," terangnya.
Baca Juga: Yuk Simak! Jadwal Pendaftaran Beasiswa Luar Negeri Tahun 2022
Diakui Mira, saat ini warga yang melihat air mancur atau sekadar swafoto di lokasi air mancur sudah jarang.
"Udah jarang sih, malam juga sepi, satu dua saja yang suka ke tengah pengen foto. Alhamdulillah masyarakat Cimahi cerdas dah paham, jangan berkerumun. Dan paham kalau menikmati air mancur cukup Dari kejauhan saja," tuturnya.
