BANSER Terima Banyak Kecaman, Netizen: Memang Gitu Ya, Petangtang Petenteng Kayak Centeng Belanda...?

- 29 Januari 2022, 21:52 WIB
Cuplikan kisruh di acara Gus Nur. Tangkap layar Twitter /@Lelaki_5unyi.
Cuplikan kisruh di acara Gus Nur. Tangkap layar Twitter /@Lelaki_5unyi. /

Wakil Ketua PGN Banyumas Gangsar Mijil Saputra saat ditemui wartawan pada Sabtu, 29 Januari 2022, membenarkan adanya peristiwa dalam video yang beredar.

“Saya tegaskan, kami tidak membubarkan pengajian. Sebab, banyak video yang beredar media sosial ceritanya dipelintir. Saya (PGN) bersama Ansor dan Banser datang ke situ, karena ada laporan warga yang resah. Pertemuan itu tidak berizin. Bahkan RT dan RW tidak tahu sama sekali,” klaim Mijil.

Menurutnya, pada Jumat sekitar jam 15.00 WIB, PGN bersama Ansor dan Banser datang ke lokasi pertemuan dengan baik-baik.

Baca Juga: Omicron Bikin Kejutan! Epidemiolog UI Prediksi Menyebar di Masa Liburan Imlek: Masih Misterius!

“Waktu itu yang masuk teman dari Ansor dan Banser. Ternyata di dalam ada Sugik Nur. Tahu sendiri kan, Sugik Nur sering memberikan pernyataan berisi ujaran kebencian. Dan tidak jarang mendiskreditkan tokoh-tokoh NU. Maka dari itu, kami datang untuk menanyakan, apakah pertemuan itu berizin atau tidak. Ternyata, tidak ada izin. Alasan dari Sugik Nur, dia jualan madu. Mengapa jualan madu kok harus pakai pengawal seperti itu,” ungkapnya.

Ketika datang ke situ dan teman Banser dan Ansor bicara baik-baik, malah dibentak-bentak.

“Akhirnya saya maju. Saya malah diinjak kaki dan disikut bagian perut. Nah, akhirnya terjadi cek cok di situ. Ada adu mulut. Kami tetap meminta, karena tidak ada izin dan masih dalam masa pandemi, sementara mereka yang datang tidak hanya dari Banyumas, maka kami tunggu sampai mereka membubarkan diri,” kata Mijil.

Sementara menurut Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno mengatakan bahwa pertemuan yang menghadirkan Sugik Nur tersebut memang tidak ada izin.

“Pertemuan tersebut tidak berizin, pemberitahuan tidak ada. Bahkan ke RT, RW juga tidak ada. Termasuk ke Satgas Covid-19 baik tingkat desa maupun kecamatan. Polisi datang pada saat bubar,” jelasnya.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x