Dia meminta agar polisi bersikap adil dan berharap hukum tidak hanya tajam ke aktivis.
“Jangan sampai hukum hanya tajam kepada aktivis tapi tumpul kepada kader PDIP,” tuturnya.
“Sumatera Barat Berbhineka? Jangan ajari orang Minang tentang hal itu. Mau buang ASN ke Papua? Memangnya Provinsi Papua tempat orang buangan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ahmad menegaskan bahwa aktivis tidak akan bungkam dengan penahanan Bang Edy.
Sebab, kata dia, telah diajari dalam akidah Islam untuk terus menyuarakan kebenaran.
“Jangan anggap, kriminalisasi terhadap Edy Mulyadi membuat kami takut. Kami telah diajari dengan akidah Islam, untuk terus menyuarakan kebenaran meskipun di hadapan Jokowi yang zalim,” tuturnya.
“Kami terus mendakwahkan kebenaran, karena kami mencintai negeri ini. Bukan seperti kalian, yang hanya teriak teriak radikalisme, tetapi menyerahkan kedaulatan negara kepada Singapura dalam kasus FIR,” tandasnya.
Diketahui, Bang Edy ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian ‘tempat jin buang anak’.